Harga Bitcoin Melesat, Kapitalisasi Pasar BTC Sentuh USD 1,32 Triliun

Kenaikan harga bitcoin tersebut membawa lonjakan kapitalisasi pasar kripto terbesar. Kapitalisasi pasar kripto bitcoin sentuh USD 1,32 triliun atau sekitar Rp 20.836 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mar 2024, 15:40 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 15:39 WIB
Harga Bitcoin Melesat, Kapitalisasi Pasar BTC Sentuh USD 1,32 Triliun
Harga bitcoin (BTC) masih melanjutkan penguatan dalam 24 jam terakhir. Kenaikan harga bitcoin itu mendorong kapitalisasi pasar sentuh USD 1,3 triliun.(Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin (BTC) masih melanjutkan penguatan dalam 24 jam terakhir. Kenaikan harga bitcoin itu mendorong kapitalisasi pasar sentuh USD 1,3 triliun.

Mengutip data coinmarketcap.com, harga bitcoin (BTC) naik 3,49 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin terbang 18,31 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 66.352 atau sekitar Rp 1,04 triliun (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.773).

Kenaikan harga bitcoin tersebut membawa lonjakan kapitalisasi pasar kripto terbesar. Kapitalisasi pasar kripto bitcoin sentuh USD 1,32 triliun atau sekitar Rp 20.836 triliun.

Mengutip CNBC, bitcoin sempat menguat 9 persen ke posisi USD 68.635,20 menurut Coin Metrics. Pada satu titik, harga naik hingga sentuh USD 68.848,62 atau sekitar Rp 1,08 miliar, ke level tertinggi sejak November 2021. Selain itu, eter naik lebih dari 5 persen menjadi USD 3.650,9.

Kedua kripto tersebut mengalami minggu terbaiknya dalam hampir satu tahun. Harga bitcoin naik sekitar 21 persen dan eter bertambah 16 persen, tetapi pergerakannya terhenti selama akhir pekan karena pasar mencerna arus keluar tajam selama dua hari dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) yang diimbangi dengan masuknya dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin.

"Dengan lahirnya sembilan ETF baru ini, pergerakan besar sekarang cenderung terjadi selama perdagangan sepekan normal dibandingkan akhir pekan,” ujar Pendiri Pertukaran Kripto Nexo, Antoni Trenchev.

Ia menambahkan, apa yang dilihat hari ini mungkin merupakan hal yang terulang awal pekan lalu ketika bitcoin melonjak USD 10.000 dalam waktu beberapa hari.

"Kita berada dalam lingkungan seperti itu ketika satu dan dua hari konsolidasi dapat mendahului aksi harga yang ekslosif berkat banyaknya permintaan dari ETF spot baru ini,” tutur dia.

 

 

Koin Meme Melesat

Ilustrasi dogecoin (Photo by Executium on Unsplash)
Ilustrasi dogecoin (Photo by Executium on Unsplash)

Harga bitcoin juga turut mengangkat token kripto lainnya terutama koin meme. Harga dogecoin melambung 32 persen, sedangkan Shiba Inu meroket 95 persen.

Analis menilai, investor ritel telah kembali ke pasar kripto usai absen pada reli kripto baru-baru ini. Pekan lalu, volume perdagangan mingguan token meme melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2021, menurut penyedia data kripto Kaiko.

Selain itu, saham terkait kripto juga menguat seiring kenaikan bitcoin. Saham Coinbase dan Microstrategy masing-masing naik 11 persen dan 23,6 persen. Namun, penambang tidak melakukan reli dan mengembalikan keuntungan sebelumnya karena efek jangka pendek dari halving yang akan datang pada April ketika perusahaan penambangan memangkas pendapatan dan menjadi sentimen yang bebani investor.

Saham CleanSpark dan Cipher Mining merosot lebih dari 7 persen, sedangkan Iris Energy dan Marathon Digital masing-masing susut hampir 5 persen dan Riot Platforms tergelincir hampir 7 persen.

Beberapa analis menilai, meski bitcoin dapat terus meningkat dalam jangka pendek, tetapi mungkin akan mendingin dalam beberapa pekan ke depan karena margin keuntungan yang belum terealisasi mendekati level ekstrem. Harga realisasi bitcoin hanya sekitar USD 42.700, menurut CryptoQuant.

 

Investor Jangka Panjang Yakin Harga Bitcoin Masih Terus Melonjak

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Namun demikian, investor jangka panjang yakin kombinasi peningkatan permintaan bitcoin melaluiETF yang baru dan pasokan lebih ketat yang diharapkan setelah peristiwa halving pada April 2024 akan mendorong harga bitcoin ke level tertinggi baru sepanjang masa.

Pergerakan kripto juga mendorong indeks Nasdaq yang sarat teknologi mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada Jumat pekan lalu.

Head of Institutional Research Coinbase, David Duong menuturkan, meski Maret dapat menjadi bulan yang tidak menguntungkan bagi bitcoin, kripto tersebut mendapatkan keuntungan dari euforia teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence dan blockchain.

Harga BTC Menguat di Atas 40 Persen Sepanjang Februari 2024

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Sebelumnya, harga bitcoin (BTC) mencapai USD 64.000 atau sekitar Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.721 per dolar AS) pada Rabu, 28 Februari 2024 untuk  pertama kalinya BTC berada level tersebut sejak puncak pasar bullish terakhir pada November 2021.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan, kenaikan Bitcoin ini sekaligus memperpanjang reli lebih dari 40% sepanjang Februari. Adapun, Ethereum (ETH) juga mengalami hal yang serupa dengan kenaikan mencapai 46% sepanjang Februari.

Panji mengungkapkan reli pekan ini bertepatan dengan arus masuk besar ke ETF Bitcoin spot yang diperdagangkan di AS, dengan dana baru menambahkan lebih dari 12.000 Bitcoin pada Selasa setelah menambahkan sekitar 10,000 pada Senin.

“Kenaikan Bitcoin juga dilatarbelakangi menjelang peristiwa penting yang disebut sebagai halving bitcoin pada April, peristiwa yang terjadi sekitar empat tahun sekali dan biasanya disertai dengan kenaikan yang kuat seiring dengan melambatnya penerbitan Bitcoin baru,” kata Panji dalam siaran persnya, dikutip Jumat (1/3/2024).

Lebih lanjut, Panji menjelaskan, bitcoin halving dimaksudkan untuk memastikan kelangkaan penerbitan BTC dari waktu ke waktu. Dengan semakin menipisnya BTC yang diterbitkan, harga Bitcoin telah melonjak dibandingkan halving sebelumnya yang terjadi pada tahun 2020, 2016, dan 2012.

Adapun Ethereum dan sebagian besar altcoin lainnya juga mengikuti jejak Bitcoin. Pergerakan Ethereum terjadi sekitar dua minggu sebelum peningkatan yang disebut Dencun, yang diharapkan membuat blockchain lebih murah dan lebih cepat.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya