Liputan6.com, Jakarta Presiden AS, Donald Trump akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak mata uang kripto pertama di Gedung Putih pada Jumat, 7 Maret 202. Ini sebagai bentuk dukungannya terhadap industri aset digital yang terus berkembang.
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (3/3/2025), dalam pertemuan tersebut, Trump akan memberikan sambutan di hadapan para pendiri, CEO, serta investor terkemuka di industri kripto.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, pertemuan ini juga akan dihadiri oleh anggota Kelompok Kerja Presiden tentang Aset Digital, menurut pernyataan resmi Gedung Putih pada Jumat malam.
Advertisement
Pertemuan Dipimpin oleh Tokoh-Tokoh Kripto
David Sacks, kapitalis ventura sekaligus kepala kripto Gedung Putih, akan memimpin jalannya pertemuan ini. Selain itu, direktur eksekutif kelompok kerja, Bo Hines, akan bertindak sebagai pengelola acara, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan tersebut.
Sejak awal masa jabatannya, Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk kelompok kerja yang terdiri dari berbagai lembaga utama guna memberi masukan kepada Gedung Putih mengenai kebijakan aset digital dan mengevaluasi kemungkinan pembentukan cadangan aset digital.
Kelompok kerja ini mencakup Departemen Keuangan, Departemen Kehakiman, Komisi Sekuritas & Bursa (SEC), serta Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas.
Perubahan Sikap Trump terhadap Kripto
Sikap Trump terhadap kripto mengalami perubahan drastis dibandingkan sebelumnya. Dalam kampanye 2024, ia berjanji untuk menyederhanakan regulasi kripto, menempatkan figur yang lebih ramah terhadap industri ini dalam pengawasan, mendukung regulasi stablecoin, dan mempertimbangkan pembentukan cadangan Bitcoin (BTC-USD).
Cemooh Kripto
Janji tersebut bertolak belakang dengan pernyataannya di masa lalu, di mana ia pernah mencemooh kripto sebagai penipuan. Setelah terpilih kembali, industri kripto pun merespons dengan menyumbangkan jutaan dolar untuk komite pelantikannya.
Meskipun belum seluruh janji kampanyenya terealisasi, kebijakan pemerintahannya saat ini menunjukkan pendekatan yang lebih ramah terhadap aset digital, berbeda dengan pemerintahan Biden yang menerapkan regulasi ketat setelah skandal FTX dan kegagalan beberapa bursa kripto.
Bahkan, Trump telah terjun langsung ke dunia kripto dengan meluncurkan memecoin sebelum menjabat kembali, serta mendukung proyek World Liberty Financial yang melibatkan putra-putranya.
"Pemerintahan berkomitmen untuk menyediakan kerangka regulasi yang jelas, memungkinkan inovasi, dan melindungi kebebasan ekonomi," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Elon Musk Sebut Pengelolaan DOGE sebagai 'Hasil Paling Absurd' yang Bisa Dibayangkan
Elon Musk mengaku tak pernah membayangkan sebuah divisi resmi di Gedung Putih bisa dinamai dari sebuah meme internet, dan memiliki kekuatan besar dalam pemerintahan. Dalam episode terbaru siniar “Joe Rogan Experience” yang dirilis Jumat, Elon Musk itu menyebut situasi ini sebagai sesuatu yang benar-benar absurd.
Mata uang kripto berbasis meme semakin populer dalam beberapa bulan terakhir. Mungkin yang paling terkenal adalah koin meme yang terkait dengan Donald Trump, yaitu token resmi $TRUMP yang dirilis bulan lalu. Namun, nilainya turun lebih dari 80% dari puncaknya setelah dirilis pada 17 Januari, meskipun perusahaan Trump tetap meraup USD 290 juta dari peluncuran token tersebut.
Sementara itu, Dogecoin (DOGE) tetap menjadi mata uang kripto berbasis meme paling bernilai di dunia, dengan kapitalisasi pasar hampir USD 30 miliar, lebih besar dari nilai perusahaan Tyson Foods atau perusahaan kapal pesiar Carnival.
Kritik Utama
PHK besar-besaran yang dilakukan DOGE terhadap ribuan pegawai pemerintah federal menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Senator Susan Collins (R-Maine), yang menyebut kebijakan tersebut sebagai masalah besar. Selain itu, sekitar 85% warga Demokrat dan pendukungnya memiliki pandangan negatif terhadap Musk.
Melansir Forbes, Minggu (2/3/2025), Anggota Kongres dari Partai Demokrat sering mengkritik langkah-langkah Musk, termasuk Senator Elizabeth Warren (D-Mass.), yang pekan lalu menuduh Musk bersembunyi di balik "banyak cuitan konyol."
Menurut perkiraan terbaru Forbes, kekayaan bersih Elon Musk mencapai USD 359 miliar, meningkat lebih dari USD 90 miliar dibandingkan sebelum pemilu. Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikan saham utama di tiga perusahaan yang ia pimpin sebagai CEO, yakni produsen mobil listrik Tesla, perusahaan antariksa swasta SpaceX, dan startup kecerdasan buatan generatif xAI.
Advertisement
