Pasar Kripto Terkoreksi Dihajar Tren Aliran Keluar ETF Bitcoin dan Keputusan The Fed

Total arus keluar bersih ETF Bitcoin sebesar USD 328,0 juta atau setara Rp 5,3 triliun dalam pekan yang berakhir pada 26 April.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 30 Apr 2024, 12:50 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2024, 12:50 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Jika kondisi permintaan gagal membaik, pasar ETF BItcoin spot dapat mengalami arus keluar bersih bulanan untuk pertama kalinya sejak diluncurkan sejak 11 Januari 2024. Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto kembali masuk ke zona bearish di awal pekan ini. Harga Bitcoin terpantau pada Senin, 29 April 2024 turun sebesar 2,20% ke level USD 62.575 atau setara Rp 1,01 miliar (asumsi kurs Rp 16.238 per dolar AS)..

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, sepanjang pekan ini pasar kripto dan Bitcoin akan hadapi volatilitas yang signifikan melihat adanya rapat FOMC yang menentukan status suku bunga AS oleh The Fed.

“Secara keseluruhan Bitcoin telah memperpanjang kekalahan beruntunnya sepanjang pekan lalu. Dalam pekan lalu, pasar ETF BTC-spot mengalami arus keluar bersih selama tiga minggu berturut-turut, meskipun Bitcoin Halving pada tanggal 20 April,” kata Fyqieh dalam analisis awal pekan dikutip, Selasa (30/4/2024).

Arus Keluar ETF Bitcoin

Menurut Farside Investors, total arus keluar bersih ETF BTC sebesar USD 328,0 juta atau setara Rp 5,3 triliun dalam pekan yang berakhir pada 26 April.

“Dengan dua hari sesi perdagangan tersisa untuk bulan April, pasar ETF BTC-spot memiliki total arus keluar bersih bulan April sebesar USD 130,8 juta memasuki sesi Senin,” jelas Fyqieh.

Jika kondisi permintaan gagal membaik, pasar ETF BTC spot dapat mengalami arus keluar bersih bulanan untuk pertama kalinya sejak diluncurkan sejak 11 Januari 2024. Sensitivitas investor terhadap tren aliran pasar ETF BTC dapat meningkat minggu ini.

Data Ekonomi AS

Adapun sentimen lainnya adalah data pasar tenaga kerja AS dan FOMC The Fed adalah titik fokusnya yang dijadwalkan pada 1 Mei. Konferensi pers Ketua Fed, Jerome Powell akan memungkinkan pasar untuk menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap beberapa penurunan suku bunga Fed pada 2024.

Menurut CME FedWatchTool, terdapat kemungkinan 97,6% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, dan pakar pasar mengantisipasi penundaan penurunan suku bunga lebih lanjut.

Sementara itu, beberapa peristiwa ekonomi penting lainnya yang dijadwalkan sepanjang minggu ini, termasuk rilis data kepercayaan konsumen dan angka defisit perdagangan AS, akan memberikan petunjuk penting bagi para trader dan investor pasar kripto mengenai kondisi ekonomi AS.

 

Sentimen ETF Bitcoin Hong Kong

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Selain itu, di luar sentimen The Fed dan pasar ETF BTC spot AS, ETF BTC spot dan ETH Hong Kong akan mulai diperdagangkan pada 30 April. Diharapkan perdagangan ETF di Hong Kong dapat membentuk tren dana arus masuk yang tinggi sehingga dapat mengimbangi pengaruh tren arus keluar baru-baru ini di pasar AS.

Fyqieh menuturkan, penurunan semangat investor dan trader juga terlihat dari indikator Crypto Fear & Greed Index yang menurun. Pada awal pekan ini, Fear & Greed Index berada di level "Greed" dengan 67 poin, padahal di minggu lalu, masih di 73 poin.

“Hal ini menunjukan bahwa sentimen pasar telah bergeser dari serakah ke lebih hati-hati dalam waktu yang singkat,” pungkas Fyqieh.

Penurunan ini bisa jadi merupakan reaksi dari berita-berita negatif atau ketidakpastian ekonomi yang baru-baru ini muncul, mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan transaksi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya