Liputan6.com, Jakarta Sebuah acara tahunan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran akan penyandang disabilitas diselenggarakan di Jersey City setiap bulan Juli. Khusus tahun ini, Pusat kesenian Amerika mengadakannya melalui virtual. Acara ini sekaligus peringatan 30 tahun Americans With Disabilities Act (ADA) – the JC ADA 30 Festival.
Menurut Bojana Coklyat, seorang seniman yang juga seorang aktivis disabilitas, terdapat masalah besar dengan kualitas hidup di Jersey City yang belum tentu ditingkatkan oleh apa pun yang terjadi dalam lima hingga 10 tahun terakhir.
Baca Juga
Masalah kualitas hidup yang tidak proporsional memengaruhi mereka yang kehilangan haknya dari keuntungan struktural, dan Coklyat menggemakan frasa “minoritas yang tak terlihat” ketika menggambarkan nasib penyandang disabilitas.
Advertisement
Menurut sebuah studi 2011 dari Institute on Disability, "Jika orang-orang penyandang cacat adalah kelompok minoritas yang diakui secara formal, pada 19% dari populasi, mereka akan menjadi kelompok minoritas terbesar di Amerika Serikat."
Menurut CDC, populasi disabilitas tepat berada setelahpopulasi penduduk asli Amerika (yang jumlahnya kurang dari dua persen dari populasi), di antaranya tiga dari 10 orang dewasa yang cacat, adalah orang Amerika berkulit hitam, atau dalam perbandingan satu di antara empat. Artinya populasi disabilitas sebanyak satu dari lima orang kulit putih Amerika. Tetapi jumlah orang kulit putih Amerika secara keseluruhan kira-kira enam kali lipat jumlah orang Amerika kulit hitam sebagaimana dihitung dalam Sensus terakhir (2010).
Berdasarkan data-data tersebut menunjukkan keberagaman masyrakat Jersey City, namun sayangnya fakta ini kurang tercermin dalam seni.
“Mereka (pemimpin kebudayaan di Jersey City) tidak harus melihat disabilitas sebagai masalah hak sipil, tetapi kurangnya akses juga merupakan masalah hak asasi manusia. Saya telah berbicara dengan Hudson County and Jersey City Cultural Affairs tentang hal ini, dan belum ada kemajuan. Dan masalahnya, Anda dapat berbicara dengan berbagai pemimpin budaya di Jersey City dan tiga hal yang mereka katakan adalah saya: tidak punya cukup uang, orang cacat tidak datang ke acara, dan mereka tidak tahu cara mengakses banyak hal." kata Coklyat, seperti dilansir dari Disability Rights NJ.
Coklyat awalnya berpikir itu masuk akal, namun setelah dipikir-pikir lagi, justru masalahnya ada di kurangnya kepemimpinan dalam pendidikan serta kurangnya pengawasan bagi akses untuk penyandang disabilitas. Misalnya di beberapa tempat tidak ada tangga, di tempat lainnya tidak ada jalan khusus bagi penyandang disabilitas.
Fokus festival ini yaitu pada inovasi, kreativitas dan hubungan antar manusia yang membuat terjadinya akses sekaligus undang-undang bagi penyandang disabilitas. Tujuan dari festival JC ADA 30 adalah untuk "mengkonfigurasi ulang masa depan seni di Jersey City dengan cara yang melibatkan semua orang.
Acara yang dimulai sejak kemarin ini, akan menggunakan platform Art House Productions, Jersey City Theatre Center, dan Festival Film Golden Door untuk memamerkan berbagai acara. Acara ini akan mencakup American Sign Language (ASL), teks, deskripsi audio, dan instruksi yang jelas tentang cara berpartisipasi. Festival ini akan berlangsung di beberapa platform online yang berbeda dan tautan untuk berpartisipasi.
Ada pemutaran film, teater dan klub musik
Acara ini diselenggarakan dari 23 - 26 Juli 2020 dengan bantuan Kimberly Gardener, lulusan McNair dan senior di Universitas Howard, kelima acara festival ini gratis dan dapat diakses secara online.
Dalam diskusi panel nanti, kita akan mengenal seniman-seniman penyandang cacat di bidang seni disabilitas. Bagaimana cara mereka memanfaatkan informasi terkait praktik artistik mereka? Tujuan dari seminar ini adalah untuk Disability Art adalah seni juga (teater, seni rupa, film, penulisan, musik atau klub) yang mengambil disabilitas sebagai temanya atau yang konteksnya berkaitan dengan disabilitas.
Disability Arts adalah bidang seni di mana konten seni mengambil tema disabilitas. Seni disabilitas adalah tentang mengeksplorasi ide-ide konseptual dan realitas fisik seperti apa konsep disabilitas terkait dengan kata tersebut. Panel ini juga akan membahas topik-topik seperti "inspirasi pornografi dan mengapa kisah-kisah yang memusatkan tragedi kecacatan" memperkuat tipe stereotip negatif.
Advertisement