Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Spons Mandi?

Hindari spons mandi penuh bakteri, dengan menggantinya sesuai waktu.

oleh Ivana Sitanggang diperbarui 19 Sep 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2016, 14:00 WIB
spons mandi
Spons mandi untuk mandi (Foto: Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Ritual mandi sangat penting bagi para wanita. Untuk mendapatkan tubuh bersih, kulit mulus, dan halus, produk dan peralatan mandi wajib diperhatikan.

Namun tahukah Anda, alat seperti spons mandi bisa menjadi tempat bertumbuhnya bakteri? Alat bantu untuk membersihkan kulit dari kotoran dan debu ini mengandung banyak bakteri dan sel kulit mati dari tubuh Anda. Dengan keadaan udara kamar mandi yang hangat dan lembap, bakteri dan jamur berkembang dengan sangat mudah.

Studi yang dilakukan Journal of Clinical Microbiology menemukan, spons mandi atau loofah merupakan rumah tempat tumbuhnya berbagai spesies bakteri. Dan seperti dilansir dari Goodhousekeeping.com, Senin (19/9/2016), fakta yang lebih menyeramkan bahwa bakteri dapat berkembang pesat hanya dalam 1 malam. 

Dan jika Anda menggunakan spons mandi pada kulit yang baru dicukur atau sedang luka, bakteri dapat masuk dan menyebabkan kulit iritasi dan infeksi. Maka dari itu, 9.8 dari 10 dermatolog merekomendasi agar tidak menggunakan spons mandi atau loofah.

Namun, jika Anda tidak bisa merasa bersih tanpa menggosok tubuh dengan spons mandi, Anda harus memastikan spons mandi Anda sangat bersih. Ganti spons secara teratur, 3 atau 4 minggu sekali. Lalu jika Anda menemukan bintik hitam atau noda, segera ganti.

Untuk menjaga spons mandi tetap awet, jangan tinggalkan di kamar mandi. Jika perlu, letakkan di ruangan yang kering, dan memiliki sinar matahari. Anda juga dapat membersihkan bakteri dengan merendam di cairan pemutih selama 5 menit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya