Liputan6.com, Fiji: Setelah selama 15 tahun menyuguhkan sajian spektakuler, stasiun ruang angkasa Rusia, MIR akhirnya tiba di Bumi dalam keadaan hancur. Sebelumnya, MIR berputar sejauh 3,5 miliar kilometer dan kemudian jatuh ke kawasan Fiji, Pasifik Selatan, Jumat (23/3). Sejauh ini, belum ada indikasi jika serpihan MIR jatuh menimpa benda lain selain air, seperti yang sudah direncanakan.
Jatuhnya MIR ini memang menarik perhatian dunia. Tak heran bila para turis mancanegara pun sibuk berlomba mengabadikan momentum istimewa tersebut. Kendati demikian, sekelompok wisatawan asal Rusia dan Eropa yang menunggu di kawasan Pantai Nadi, Fiji kecewa. Padahal, mereka sudah menyewa pesawat khusus dan terbang sejauh 3.500 kilometer hanya untuk merekam saat penting itu.
Dalam kelompok tersebut, terdapat empat orang kosmonot. Seorang di antaranya adalah Vladimir Titov, yang berhasil merekam hampir semua kegiatan MIR sewaktu masih di orbit. Titov juga kecewa, karena tak mengira jika serpihan tak jatuh di daratan, sesuai rencana awal.(ORS/Ipd)
Jatuhnya MIR ini memang menarik perhatian dunia. Tak heran bila para turis mancanegara pun sibuk berlomba mengabadikan momentum istimewa tersebut. Kendati demikian, sekelompok wisatawan asal Rusia dan Eropa yang menunggu di kawasan Pantai Nadi, Fiji kecewa. Padahal, mereka sudah menyewa pesawat khusus dan terbang sejauh 3.500 kilometer hanya untuk merekam saat penting itu.
Dalam kelompok tersebut, terdapat empat orang kosmonot. Seorang di antaranya adalah Vladimir Titov, yang berhasil merekam hampir semua kegiatan MIR sewaktu masih di orbit. Titov juga kecewa, karena tak mengira jika serpihan tak jatuh di daratan, sesuai rencana awal.(ORS/Ipd)