Liputan6.com, Tasmania: Sekelompok peneliti dari Universitas Tasmania, Australia, mengklaim telah berhasil menciptakan sebuah mesin yang dapat digerakkan dengan bahan bakar diesel bercampur hidrogen. Menurut para penciptanya, jika 30 persen hidrogen ditambahkan ke dalam mesin pembakaran, hasilnya adalah pengurangan sekitar 70 persen karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon.
Mesin ini mempunyai nilai potensial yang tinggi. Selain ramah lingkungan, juga tahan lama dan tak banyak menghasilkan jelaga. Nilai yang paling utama, mesin ini dapat disambungkan ke infrastruktur diesel yang telah terpasang atau tengah dinyalakan, tanpa perlu dihentikan terlebih dahulu.
Mesin ini diharapkan bisa digunakan masyarakat pedalaman sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Bahkan, dengan sedikit modifikasi, mesin ini bisa dipasangkan ke truk, mobil, dan kapal.
Saat ini, mesin bahan bakar itu masih dalam bentuk prototipe. Masih perlu beberapa tahun lagi sebelum produksi massalnya memasuki pasaran.(IAN/Uri)
Mesin ini mempunyai nilai potensial yang tinggi. Selain ramah lingkungan, juga tahan lama dan tak banyak menghasilkan jelaga. Nilai yang paling utama, mesin ini dapat disambungkan ke infrastruktur diesel yang telah terpasang atau tengah dinyalakan, tanpa perlu dihentikan terlebih dahulu.
Mesin ini diharapkan bisa digunakan masyarakat pedalaman sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Bahkan, dengan sedikit modifikasi, mesin ini bisa dipasangkan ke truk, mobil, dan kapal.
Saat ini, mesin bahan bakar itu masih dalam bentuk prototipe. Masih perlu beberapa tahun lagi sebelum produksi massalnya memasuki pasaran.(IAN/Uri)