Reuven Rivlin Terpilih sebagai Presiden ke-10 Israel

Parlemen Israel memilih Reuven Rivlin sebagai presiden untuk menggantikan Shimon Peres.

oleh Anri Syaiful diperbarui 11 Jun 2014, 00:32 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2014, 00:32 WIB
Reuven Rivlin
Presiden terpilih Israel, Reuven Rivlin. (Haaretz.com)

Liputan6.com, Yerusalem - Presiden Israel Shimon Peres mundur bulan depan. Untuk itu Parlemen Israel pada Selasa (10/6/2014) waktu setempat, memilih Reuven Rivlin, anggota Partai Likud yang berkuasa, menjadi presiden ke-10.

Rivlin, yang berusia 74 tahun, adalah mantan ketua parlemen dan akan menjadi kepala negara ketika Peres pensiun pada akhir Juli.

AFP mewartakan, pengacara yang ramah dan memiliki rasa humor itu memperoleh dukungan besar dari berbagai spektrum politik di dalam negeri karena pembelaannya atas demokrasi dan hak-hak sipil.

Tapi pandangan politiknya secara diametris berbeda dari Peres, yang menolak negara Palestina dan pendukung permukiman. Dan dia harus memiliki sikap keras untuk mengikuti langkah pendahulunya itu. (Baca juga Presiden Baru Israel Tergolong Politisi Garis Keras?)

Ketua Parlemen Yuli Edelstein yang mengumumkan hasil pemungutan suara, mengatakan Rivlin telah mengalahkan pesaingnya Meir Sheetrit yang berhaluan tengah dengan suara 63 lawan 53 dalam pemungutan suara tertutup di Knesset yang beranggota 120 orang.

Tiga kandidat lainnya yakni mantan politisi Dalia Itzik, pensiunan hakim Mahkamah Agung Dalia Dorner dan peraih Hadiah Nobel kimia Dan Shechtman tereliminasi di babak pertama pemungutan suara.

Politisi yang berambut putih itu mendapat sambutan hangat dari para anggota Knesset ketika melintasi koridor gedung parlemen tersebut. Dalam satu jumpa pers bersama yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga memberikan ucapan selamat kepada Rivlin.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda semoga sukses," kata Netanyahu. "Anda mempunyai dua misi: menyatukan seluruh rakyat...dan mewakili Israel ke dunia."

Dalam pidato yang emosional, Rivlin mengatakan dia bukan lagi orang politik tetapi bagian dari rakyat. (Ant)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya