Liputan6.com, Washington DC - Upaya untuk memulihkan kondisi lapisan ozon dinyatakan berhasil. Lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km itu dinyatakan mulai kembali menutup setelah terlihat adanya tanda-tanda berhentinya penipisan.
Sebelumnya lapisan ozon terus menipis dan menjadi lubang kecil hingga memungkinkan masuknya sinar ultraviolet yang memicu kanker.
Menurut studi yang dilakukan Badan Meteorologi Dunia (WMO) dan Badan Lingkungan PBB (UNEP), butuh waktu satu dekade atau 10 tahun untuk memulihkan lapisan ozon secara sempurna.
"Aksi internasional untuk menghentikan menipisnya lapisan ozon kini berhasil. Ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk menghadapi tantangan atas perubahan iklim," ujar Sekretaris Jenderal Badan Meteorologi Dunia (WMO) Michel Jarraud, seperti dimuat BBC, Kamis (11/9/2014).
Ken Jucks dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, "orang-orang saat ini sudah mulai sadar untuk menjaga lingkungan demi mengembalikan kondisi atmosfer yang menipis."
Akan tetapi, David Vaughan dari Badan Survei Antartika Inggris mengatakan pihaknya masih meragukan apakah benar dan mungkin lapisan ozon bisa kembali pada bentuk semula.
"Kita harus tetap waspada, meski saat ini sudah ada kabar baik, kemungkinan menutupnya lapisan ozon," ujar David.
Kata dia, pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemantauan tim mereka untuk membuktikan apakah benar lapisan ozon kembali mulai menutup atau tidak. "Jika hal itu benar, maka kita semua berpotensi untuk memulihkannya."
Namun demikian, sinyal positif dari lapisan ozon tak sebanding dengan kondisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. WMO mengatakan pada pekan ini gas rumah kaca di atmosfer mencapai rekor tertinggi.
Dijelaskan bahwa belakangan ini telah terjadi lonjakan emisi karbon dioksida (CO2) hingga menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer berada pada tingkat rekor tertinggi dibanding tahun lalu.
Tingkat karbon dioksida antara tahun 2012 dan 2013 mencapai kenaikan tahunan terbesar sejak pencatatan global dimulai 30 tahun lalu. Sebagian besar emisi karbon dioksida diserap oleh lautan.
"Emisi karbon dioksida masa lalu, sekarang dan masa depan akan memiliki dampak kumulatif pada pemanasan global dan pengasaman laut," ujar kepala WMO Michel Jarraud. (Ein)
PBB: Kondisi Lapisan Ozon Membaik
Sebelumnya lapisan ozon terus menipis dan menjadi lubang kecil hingga masuknya sinar ultraviolet yang memicu kanker.
Diperbarui 11 Sep 2014, 17:40 WIBDiterbitkan 11 Sep 2014, 17:40 WIB
Sebelumnya lapisan ozon terus menipis dan menjadi lubang kecil hingga masuknya sinar ultraviolet yang memicu kanker (Wikimedia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Energi & TambangHarga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini
9 10
Berita Terbaru
Vergia Septiana Bawa Vastra Indonesia Rilis Koleksi Ied Series saat Momentum Ramadhan
Kerek Penjualan sebelum Lebaran, TVS Kasih Harga Spesial untuk Callisto 110
Pemkot Bekasi Pastikan Kecukupan Logistik Dapur Umum di 8 Kecamatan Terdampak Banjir
Demi Atasi Problem Lini Serang Manchester United, Ruben Amorim Bersiap Rampok Klub Lama
Ada 100 Ribu Kouta Mudik Gratis BUMN 2025, Siapa Minat?
Kumpulan Bacaan Niat dan Doa Zakat Fitrah Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Kenali, Mitos dan Fakta Seputar Puasa Ramadan
Tujuan Mempelajari Fiqih: Memahami Hukum Islam untuk Kehidupan Sehari-hari
Kronologi Codeblu Diboikot karena Tuduhan Kue Kedaluwarsa hingga Dugaan Pemerasan
5 Ciri Orang Puasa yang Sia-Sia, Tidak Berguna Ibadah Shaumnya Kata Buya Yahya
Kapolres Ngada Dinonaktifkan, Ini Kasusnya
3 Amalan di Bulan Ramadhan yang Pahalanya Setara Haji dan Umrah