Liputan6.com, Rio de Janeiro - Pasca-seorang polisi tewas ditembak di Brasil, pesan misterius beredar di aplikasi obrolan atau pesan pendek WhatsApp, yang menyuruh orang-orang untuk tidak ke luar rumah. Malam itu 9 orang terbunuh.
Pada Selasa malam 4 November lalu, seorang polisi, Antonio Marcos da Silva Figueiredo ditembak mati di Belem, di sebelah utara Brasil. Berita tentang kematiannya mulai beredar di WhatsApp. Demikian dilansir BBC, Selasa (11/11/2014).
Dalam beberapa jam saja, penduduk kota itu mulai menerima pesan-pesan yang tidak biasa, yang dikirimkan dari sanak keluarga dan teman-teman mereka. Semuanya mengandung informasi yang sama. Ada yang dalam bentuk pesan tulisan, tapi yang paling populer adalah dalam bentuk pesan audio.
"Jangan pergi ke Guama, Canudos atau Terra Firme malam ini. Ini untuk keselamatanmu sendiri," kata pesan itu. "Salah satu polisi terbunuh dan kami akan membersihkan area itu."
Pembunuh Bermotor
Apakah peringatan itu dikirim dari kepolisian? Tidak pasti. "Tidak ada yang dapat menghentikan kami, bahkan kolonel tertinggi pun. Orang-orang kami semua berkeliaran," kata pesan itu, sebelum mengakhiri dengan peringatan akhir: "Harap jangan ke luar rumah. Jangan menongkrong di sudut-sudut jalan."
Ini bukan pengumuman layanan masyarakat resmi, tapi diduga dikirim oleh petugas pembangkang, yang ingin membalas dendam atas kematian rekan mereka.
Pesan audio ini menakutkan Joao Batista, seorang penduduk berusia 19 tahun yang menerima pesan tersebut. "Ini pertama kali saya melihat pesan seperti ini tersebar di kota dan mengakibatkan rasa takut seperti itu," katanya kepada BBC Trending.
Kelihatannya, kata Batista, sulit melacak asal usul pesan itu. Dia menerima pesan itu dari temannya.
Malam itu, 9 orang ditembak mati. Para saksi mata mengatakan, para pembunuh mengendarai sepeda motor dalam 'perburuan' selama 6 jam. Para penduduk daerah itu membagi-bagi foto yang diduga merupakan foto mayat yang ditinggalkan begitu saja di jalan-jalan di Belem.
Apakah para pembunuhan ini dilakukan para polisi yang sedang tidak berdinas? "Kami tidak tahu, tapi kelihatannya memang demikian," kata Camilla Costa, wartawan BBC yang berbasis di Sao Paolo.
Menurut Costa, ini bukan pertama kali hal seperti itu terjadi. Pada awal tahun 2014, seorang polisi ditembak mati di Campinas, sebuah kota Brasil lain, dan menyebabkan serangan pembalasan dari kepolisian lainnya, hingga menyebabkan 12 orang terbunuh.
Taktik Kriminal
Dalam kasus ini, diduga polisi yang menggunakan WhatsApp sebagai cara untuk memperingatkan orang-orang agar tidak ke luar rumah. Namun taktik ini juga biasanya lebih banyak dipakai kelompok-kelompok kriminal di wilayah itu.
Polisi di seluruh Brasil telah menginvestigasi kelompok-kelompok kriminal yang menggunakan WhatsApp untuk menerapkan jam malam, saat diduga akan adanya konfrontasi dengan kelompok lain, atau polisi. Atau bahkan untuk menegosiasikan harga obat-obatan terlarang.
Yang jelas saat ini di Belem, kata Batista, ketegangan tetap tinggi. Kini beredar pesan-pesan baru di WhatsApp yang menunjukkan bahwa siklus kekerasan antara penjahat dan polisi masih akan terus berlanjut, khususnya di lingkungan-lingkungan yang lebih miskin.
Akibat pesan ini, imbuh Batista, kelas-kelas universitas di Brasil dibatalkan.
"sejumlah orang masih belum berani ke luar rumah," tandas Batista.
Pesan Misterius WhatsApp Larang Penduduk Brasil Keluar Rumah
Pesan ini muncul menyusul seorang polisi tewas ditembak di Brasil.
diperbarui 11 Nov 2014, 03:56 WIBDiterbitkan 11 Nov 2014, 03:56 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Tanda Pasanganmu Bosan dengan Hubungan, Segera Atasi Sebelum Terlambat
Ma’ruf Amin Minta TNI Kawal Transisi Pemerintah Secara Aman dan Damai
Sambut HUT TNI 2024, Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi
Rail Clinic KAI Berikan Layanan Kesehatan Gratis di Lampung
VIDEO: Tiga Waktu yang Dilarang untuk Mandi, Mitos atau Fakta?
iOS 18.0.1 Hadir! Perbaiki Bug iPhone 16 dan Persiapan Sambut Apple Intelligence
Top 3 Berita Bola: Ada Pemain Manchester United yang Pilih Hengkang usai 20 Menit Dilatih Erik ten Hag
Doa Ziarah Kubur yang Diajarkan Rasulullah SAW, Simak Hukum dan Adab-adabnya
Anak Politisi Berbondong-bondong Jadi Anggota DPR, Pandji Pragiwaksono Lempar Sindiran ke Jokowi
Modernitas dan Elegansi Liliana Lim yang Tak Lekang Waktu di Langham Fashion Soiree
Hasil MotoGP Jepang 2024: Marc Marquez Jadi Korban Drama Detik-Detik Akhir, Pedro Acosta Rebut Pole Position Perdana
Jokowi di HUT ke-79 TNI: Terima Kasih Telah Dukung Tugas Saya Selama 10 tahun