Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Resmi Diberlakukan Usai Tertunda 3 Jam

Israel sempat mengancam bahwa pertempuran akan terus dilakukan hingga menerima nama-nama yang disandera Hamas diterima oleh pihaknya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Jan 2025, 16:50 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 16:40 WIB
Dua Pekan Gencatan Senjata, Militer Lebanon Masuki Wilayah yang Ditinggal Israel
Berdasar perjanjian, pasukan Israel diharuskan mundur dari sejumlah wilayah di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari sejak dimulainya gencatan senjata. (Foto oleh AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gaza - Gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu di Gaza akhirnya resmi diberlakukan, usai mengalami penundaan selama tiga jam.

Hal ini terjadi usai Hamas memberikan daftar nama tiga sandera perempuan yang akan dibebaskan pada Minggu (19/1/2025).

Israel sempat mengancam bahwa pertempuran akan terus dilakukan hingga menerima nama-nama tersebut diterima.

Perayaan meletus di seluruh wilayah yang dilanda perang dan beberapa warga Palestina mulai kembali ke rumah mereka meskipun ada penundaan, dikutip dari laman AP, Minggu (19/1).

Gencatan senjata dimulai pukul 11:15 waktu setempat -- sebelumnya direncanakan pukul 08.30 -- sebelumnya merupakan langkah pertama untuk mengakhiri konflik dengan perjanjian memulangkan hampir 100 sandera yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, sebelumnya Hamas tidak memenuhi komitmennya untuk memberikan nama tiga sandera yang akan dibebaskan dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina.

Nama-nama ketiga sandera itu belum diserahkan saat batas waktu dimulainya gencatan senjata lewat pukul 08:30 pagi waktu setempat.

Daniel Hagari, Juru Bicara Militer Israel mengatakan, tentara "terus menyerang" dan akan terus menyerang sampai Hamas mematuhi perjanjian tersebut.

Militer kemudian mengatakan bahwa pihaknya telah menyerang sejumlah target militan di Gaza utara dan tengah.

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya delapan orang di kota selatan Khan Younis setelah gencatan senjata ditunda. Rumah Sakit Nasser mengonfirmasi korban dari serangan hari Minggu, yang katanya terjadi sekitar dua jam setelah gencatan senjata seharusnya berlaku.

Hamas sebelumnya menyalahkan keterlambatan penyerahan nama-nama itu lantaran masalah teknis di lapangan. Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan minggu lalu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya