Liputan6.com, Kuala Lumpur - Walikota London Boris Johnson terjebak dalam momentum dramatis dalam penerbangan pulangnya. Ia berupaya menenangkan seorang penumpang yang mabuk, dalam burung besi yang mengudara dari Kuala Lumpur ke London.
Penumpang mabuk itu mengomel dan mengumpat awak Malaysia Airlines.
"Pria itu melontarkan makian bernada rasis, benar-benar mabuk dan meminta lebih banyak minuman," ungkap seorang penumpang bernama Tom Oakes seperti dimuat BBC, Kamis (4/12/2014).
Seorang saksi mata lain mengungkapkan, setelah beberapa orang berupaya untuk menenangkannya, enam awak kabin langsung memborgolnya. Lalu Boris Johnson mengingatkan pria itu akan ditangkap ketika pesawat mendarat di London, jika dia terus berteriak.
Advertisement
Oakes menambahkan, seluruh awak kabin gugup ketika dia kembali ke tempat duduknya dan mulai berteriak-teriak.
"Sejumlah kru telah mengingatkan dia sebanyak tiga kali, namun dia tetap agresif. Saat itu juga enam kru melumpuhkannya dengan cara memborgol, mengikat kaki dan mengaitkannya di kursi."
"Pria itu mulai tenang dan siuman. Namun dia masih memberontak dan berguling-guling di lorong pesawat dengan tangan diborgol."
Menurut Oakes, Boris Johnson tertawa setelah insiden itu berakhir dan mengucapkan selamat kepada kru yang telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik.
Setibanya di Bandara Heathrow, penumpang itu dibawa turun dari pesawat dengan pengawalan enam polisi.
Juru bicara Kepolisian Metro London mengatakan pria itu ditangkap karena mabuk dan mengganggu di dalam pesawat.
"Dia sudah dibawa dan ditahan di kantor polisi London Barat," tambah Oakes.
Boris Johnson berada di pesawat itu setelah mengakhiri lawatannya ke tiga kota, yakni Jakarta, Singapura dan Kuala Lumpur.
Di dalam pesawat itu, selama awak penerbangan, Boris Johnson berfoto dengan para penumpang, termasuk dengan pria yang belakangan mabuk itu. (Tnt/Ein)