31-12-1999: Drama Pembajakan Pesawat Bernomor Penerbangan IC-814

Drama penyanderaan mengakibatkan tewasnya penumpang. Ada 155 penumpang di dalamnya.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 31 Des 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2014, 06:00 WIB
31-12-1999: Drama Pembajakan Pesawat Bernomor Penerbangan IC-814
Drama penyanderaan mengakibatkan tewasnya penumpang. Ada 155 penumpang di dalamnya.

Liputan6.com, Lahore - 31 Desember 1999 atau 15 tahun lalu menjadi akhir dari pembajakan pesawat Indian Airlines. Kapal terbang dari Bandara Internasional Kathmandu, Nepal menuju Bandara Internasional New Delhi, India itu sebelumnya dibajak 5 militan yang disebut berkewarganegaraan Pakistan pada tanggal 24 Desember 1999.

Pesawat dibajak oleh para pelaku yang berada di dalam pesawat beberapa saat setelah memasuki wilayah India pada pukul 11.25 siang waktu setempat. Pelaku meminta agar pesawat mendarat di Lahore, Pakistan. Pilot sempat menolak, tapi pesawat kemudian mendarat di Amritsar.

Kapal terbang dengan nomor penerbangan IC-814 itu tak lama berada di Amritsar. Airbus A300 tersebut kemudian diminta pembajak untuk terbang kembali dan tiba di Lahore pada pukul 14.41 waktu setempat.

Pesawat kembali terbang menuju Kabul, Afghanistan. Namun tak bisa ke sana lantaran saat itu tak ada fasilitas pendaratan pada malam hari. Kapal terbang memutuskan ke Dubai. Dan  tiba di sekitar Markas Militer Uni Emirat Arab pada pukul 20.05 waktu setempat.

Seperti dimuat BBC, Rabu (31/12/2014), Otoritas Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan Pemerintah India saat itu mulai berdialog dan diputuskan untuk melakukan negosiasi dengan para pelaku.

Beberapa jam kemudian, negosiasi dilakukan. Dan pada 25 Desember dini hari, beberapa penumpang, termasuk perempuan dan anak-anak dibebaskan. Satu jam kemudian, sekitar 35 orang lainnya dibebaskan. Namun ada 1 penumpang yang ditusuk hingga tewas.

Pesawat yang masih mengangkut sebagian sandera itu kembali terbang meninggalkan markas militer Uni Emirat Arab menuju Kandahar, Afghanistan.

Pemerintah India kembali melakukan negosiasi, hingga akhirnya seluruh penumpang dibebaskan di Bandara Kandahar. Total ada 155 penumpang yang bebas dari jeratan para pelaku.

Pembebasan itu merupakan hasil negosiasi dengan membebaskan 3 anggota militan Khasmir dari penjara India. Negosiasi saat itu dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri India Jaswant Singh.

Sementara, para penyandera langsung ngacir setelah diberikan mobil. Sambil memegang senjata api, mereka turun dari pesawat dan naik ke kendararaan tersebut.

Drama penyanderaan berakhir mengakibatkan tewasnya 1 orang dan beberapa penumpang yang terluka. Sebagian besar penumpang berasal dari India. Namun ada warga asing, misalnya dari Amerika Serikat, Belgia, Kanada, Prancis, Italia, Jepang, dan Spanyol. (Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya