Liputan6.com, Lahore - 31 Desember 1999 atau 15 tahun lalu menjadi akhir dari pembajakan pesawat Indian Airlines. Kapal terbang dari Bandara Internasional Kathmandu, Nepal menuju Bandara Internasional New Delhi, India itu sebelumnya dibajak 5 militan yang disebut berkewarganegaraan Pakistan pada tanggal 24 Desember 1999.
Pesawat dibajak oleh para pelaku yang berada di dalam pesawat beberapa saat setelah memasuki wilayah India pada pukul 11.25 siang waktu setempat. Pelaku meminta agar pesawat mendarat di Lahore, Pakistan. Pilot sempat menolak, tapi pesawat kemudian mendarat di Amritsar.
Kapal terbang dengan nomor penerbangan IC-814 itu tak lama berada di Amritsar. Airbus A300 tersebut kemudian diminta pembajak untuk terbang kembali dan tiba di Lahore pada pukul 14.41 waktu setempat.
Pesawat kembali terbang menuju Kabul, Afghanistan. Namun tak bisa ke sana lantaran saat itu tak ada fasilitas pendaratan pada malam hari. Kapal terbang memutuskan ke Dubai. Dan tiba di sekitar Markas Militer Uni Emirat Arab pada pukul 20.05 waktu setempat.
Seperti dimuat BBC, Rabu (31/12/2014), Otoritas Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan Pemerintah India saat itu mulai berdialog dan diputuskan untuk melakukan negosiasi dengan para pelaku.
Beberapa jam kemudian, negosiasi dilakukan. Dan pada 25 Desember dini hari, beberapa penumpang, termasuk perempuan dan anak-anak dibebaskan. Satu jam kemudian, sekitar 35 orang lainnya dibebaskan. Namun ada 1 penumpang yang ditusuk hingga tewas.
Pesawat yang masih mengangkut sebagian sandera itu kembali terbang meninggalkan markas militer Uni Emirat Arab menuju Kandahar, Afghanistan.
Pemerintah India kembali melakukan negosiasi, hingga akhirnya seluruh penumpang dibebaskan di Bandara Kandahar. Total ada 155 penumpang yang bebas dari jeratan para pelaku.
Pembebasan itu merupakan hasil negosiasi dengan membebaskan 3 anggota militan Khasmir dari penjara India. Negosiasi saat itu dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri India Jaswant Singh.
Sementara, para penyandera langsung ngacir setelah diberikan mobil. Sambil memegang senjata api, mereka turun dari pesawat dan naik ke kendararaan tersebut.
Drama penyanderaan berakhir mengakibatkan tewasnya 1 orang dan beberapa penumpang yang terluka. Sebagian besar penumpang berasal dari India. Namun ada warga asing, misalnya dari Amerika Serikat, Belgia, Kanada, Prancis, Italia, Jepang, dan Spanyol. (Riz)
31-12-1999: Drama Pembajakan Pesawat Bernomor Penerbangan IC-814
Drama penyanderaan mengakibatkan tewasnya penumpang. Ada 155 penumpang di dalamnya.
diperbarui 31 Des 2014, 06:00 WIBDiterbitkan 31 Des 2014, 06:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Daftar Wakil Tuan Rumah di Indonesia Masters 2025: Ajang Perpisahan Daddies
Kemiskinan Gorontalo Turun Jadi 13,87 Persen, Rekor Baru Setelah 24 Tahun Berdiri
Tiket Konser Untuk Korban Sakit Hati Lagi di Medan Sold Out, Juicy Luicy dan Adrian Khalif Makin Semangat
Erick Thohir: Dirtek Timnas Indonesia Akan Diumumkan Akhir Februari 2025
Kantung Mata Bikin Penampilan Tampak Tua, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya di Rumah
Kisah Mirka Howard: Model Asal Indonesia yang Sukses Wira-wiri di Panggung Internasional
Arti Takziah: Memahami Makna dan Etika Belasungkawa dalam Islam
Siap-Siap, Indonesia Bakal Kebanjiran Relokasi Pabrik Asal China
Tahun Akademik 2025/2026, UMY Banjir Pendaftar Mahasiswa Asing dari 101 Negara
Menteri Trenggono Mengklaim Sudah Dapat Informasi Pihak yang Memasang Pagar Laut di Tangerang
Pengacara Vadel Badjideh Minta Polisi SP3 Kasus Lolly Anak Nikita Mirzani, Sebut Alat Bukti Lemah
Pemprov Kaltim Siap Gelar Event Lari Internasional Maratua Run 2025, Catat Tanggalnya!