21 Tewas, 22 Hilang dalam Kecelakaan Pesawat di Taiwan

Pesawat TransAsia Airways Penerbangan GE235 menabrak jalan layang lalu tercemplung ke Sungai Keelung, Taiwan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 04 Feb 2015, 18:38 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 18:38 WIB
Pesawat TransAsia Terhempas di Sungai Taipei
Petugas berusaha mengevakuasi penumpang pesawat milik TransAsia Airways di sungai Taipei, Taiwan, Rabu (4/2/2015). Pesawat yang mengangkut 58 penumpang dan awak pesawat itu terhempas ke sungai saat hendak lepas landas. (AFP PHOTO/Sam Yeh)

Liputan6.com, Taipei - Kecelakaan pesawat terjadi di Taiwan. Kapal terbang TransAsia Airways Penerbangan GE235 menabrak jalan layang lalu tercemplung ke Sungai Keelung, Rabu (4/2/2014).

Tim penyelamat bergegas menuju lokasi kejadian di luar ibukota Taipei, untuk memberi pertolongan. Meski sungai relatif dangkal dan badan pesawat tak tenggelam, bukan hal mudah untuk mengeluarkan awak dan penumpang yang masih terjebak di dalamnya.

Data terakhir menyebut, 21 orang dinyatakan tewas, 17 cidera -- termasuk 2 orang yang sedang melintas di jalan layang--, dan 22 lainnya masih hilang. Demikian menurut kantor berita Taiwan, CNA.

ATR-72 turboprop yang mengangkut 58 orang -- awak dan penumpang -- tersebut celaka dalam perjalanannya ke Kinmen, pulau di lepas pantai Provinsi Xiamen, China.

Video yang ada di dashboard sebuah mobil merekam detik-detik terakhir pesawat sebelum celaka. Burung besi itu terlihat meluncur di luar kendali di atas Nanhu Bridge sebelum tercebur ke sungai, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

CNA melaporkan, pilot pesawat diduga berusaha keras mengendalikan pesawat saat turun. Namun, sayap kapal terbang itu menyerempet jalan layang dan mengenai taksi yang melintas.

Dua orang di dalam taksi terluka, namun kondisi mereka stabil setelah dibawa ke rumah sakit.



Menggunakan sekoci, berusaha menarik penumpang dari dalam air dan puing pesawat. Sejumlah penumpang mengenakan jaket penyelamat saat menunggu giliran naik ke perahu petugas.

Beberapa jam setelah kecelakaan, CEO  TransAsia Airways Chen Xinde mengungkapkan," rasa duka cita mendalam pada para korban dan kru," demikian Liputan6.com kutip dari CNN.

Ia mengatakan, 31 penumpang pesawat adalah turis asal Tiongkok, termasuk 3 anak-anak. Sementara 22 lainnya dari Taiwan, termasuk 1 bocah. 



Sebelumnya, TransAsia, mengalami insiden kecelakaan serius Juli 2014 lalu, saat penerbangan GE222 celaka dekat bandara di Pulau Penghu. Di tengah cuaca buruk.

Korban jiwa juga jatuh kala itu. Sebanyak 48 orang tewas, 10 lainnya cedera. Pesawat tersebut juga berjenis ATR-72 - pesawat baling-baling buatan Toulouse, Prancis. (Ein)



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya