Liputan6.com, Abuja - Serangan bom dilaporkan menghantam 3 lokasi di Nigeria hari Selasa waktu setempat. Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan menjelang pemilu dan pemberontakan militan Boko Haram.
Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan-serangan itu.
Dalam serangan yang pertama dilaporkan wartawan VOA, sejumlah ledakan mengguncang pos militer di Biu di negara bagian Borno. Menurut media setempat, dua penyerang meledakkan diri mereka di gerbang masuk pos tersebut. Surat kabar Vanguard di negara itu mengatakan paling tidak 14 orang tewas, termasuk penyerang.
Tidak jauh dari sana terjadi serangan kedua di kota Potiskum, negara bagian Yobe. Menurut pemberitaan Reuters mengatakan seorang penyerang meledakkan dirinya di sebuah restoran, menewaskan dua orang dan mencederai 12 lain.
Boko Haram pernah melancarkan serangan di kedua lokasi tersebut. Dalam usaha membentuk negara Islam, mereka telah menewaskan ribuan orang Nigeria dalam lima tahun ini dan menguasai sejumlah kota dan desa di bagian timurlaut negara itu.
Nigeria dibantu Kamerun, Niger dan Chad dalam upaya menumpas kelompok Islam ekstrem itu. Sebagai balasan, Boko Haram telah melancarkan serangan di ketiga negara lain itu dalam 2 minggu ini.
"Amerika akan menyediakan peralatan komunikasi dan intelijen dalam upaya gabungan tersebut," ujar komandan Operasi Pasukan Khusus Amerika di Afrika James Linder seperti dikutip dari VOA News, Rabu (18/2/2015).
Sementara itu ledakan dan baku tembak pecah di acara kampanye politik partai oposisi APC di kota Okrika. APC akan bersaing dengan partai berkuasa PDP dalam pemilu presiden dan parlemen bulan depan.
Berdasarkan keterangan saksi Auwalu Ibrahim, ada anak-anak di sekitar pos pemeriksaan ketika ledakan pergi. "Semua orang telah diperintahkan untuk pulang karena ketakutan tentang ledakan," kata dia.
"Delapan mayat telah dibawa dari ledakan itu. Enam orang menerima pengobatan untuk luka," ucap seorang perawat di rumah sakit umum Biu. (Tnt/Mut)