Kafe Lokasi Penyanderaan Maut di Sydney Dibuka Kembali

Kafe Lindt di Sydney, Australia menjadi lokasi penyanderaan yang menewaskan 2 orang pada Desember 2014 lalu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Mar 2015, 12:52 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 12:52 WIB
Prasasti Peringatan Korban Teror Sydney di Kafe Lindt
Plakat peringatan 2 korban tewas teror di Kafe Lindt, Sydney. (Daily Mail)

Liputan6.com, Sydney - Sebuah kafe di Sydney, yang menjadi lokasi teror penyanderaan selama 17 jam, akhirnya dibuka kembali. Tempat minum itu tutup sejak Desember 2014, pascatewasnya 2 orang sandera.

Pada pembukaan kembali kafe Lindt untuk umum hari Jumat waktu setempat, diperlihatkan juga plakat logam yang menempel di dinding untuk memperingati korban tewas peristiwa teror Sydney -- manajer kafe Tori Johnson dan seorang pengacara bernama Katrina Dawson.

 

Selain dilengkapi 2 simbol peringatan, tutur Loane, kafe juga tersebut telah direnovasi untuk memperbaiki kerusakan akibat baku tembak polisi dan penyandera.

"Pembukaan kembali kafe tersebut adalah hal terbaik yang harus dilakukan," kata Kepala Eksekutif Lindt Australia, Steve Loane, seperti dikutip dari CNN, Jumat (20/3/2015).

"Setelah peristiwa tragis yang terjadi pada bulan Desember, kami telah mendiskusikan tentang pembukaan kembali kafe ini dengan para staf untuk mendengarkan aspirasi mereka," papar Loane.

"Ini adalah periode yang sangat sulit untuk lepas dari trauma yang diakibatkan peristiwa tragis itu,"  ucap Loane yang juga meminta agar semua orang mendukung langkah tersebut.

Menteri utama New South Wales Mike Baird dijadwalkan bertemu para staf dalam acara pembukaan kembali kafe.

Penyerbuan dan penyanderaan di Kafe Lindt, Martin Place, Australia pada 15 Desember 2014, dilakukan oleh imigran asal Iran yang pernah terlibat tindak pidana itu. Tiga orang tewas saat itu-- termasuk penyandera.

Pelakunya bernama Man Haron Monis. Ia terlibat dalam beberapa kasus kriminal. Dikutip dari BBC, pada 2011, pelaku teror Sydney itu pernah menghadapi lebih dari 40 tuduhan atas kasus penyerangan seksual dan perbuatan tidak senonoh.

Beberapa orang lain dilaporkan terluka dalam penyanderaan tersebut. Seorang polisi kena tembakan senapan di bagian wajah. Tiga lainnya juga mengalami luka tembak.

Sementara itu, 2 sandera yang sedang hamil dibawa ke rumah sakit. Mereka tidak cedera, namun perawatan dilakukan demi menjaga kesehatan ibu dan bayinya. (Tnt/Ein)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya