Liputan6.com, Singapura - Kondisi mantan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Kuan Yew tak kunjung membaik. Kondisi pria 91 tahun yang kritis akibat pneumonia atau penyakit paru-paru basah itu justru dikabarkan memburuk.
"Kondisi Bapak Lee Kuan Yew semakin memburuk," sebut pernyataan resmi Kantor PM Singapura, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/3/2015).
Lee merupakan tokoh penting di Negeri Singa. Ia adalah pendiri sekaligus PM pertama di Singapura. Masyarakat Singapura pun tak segan menyebut Lee sebagai 'Bapak Bangsa'.
Kondisi ayah dari PM saat ini Lee Tsien Loong itu membuat warga Singapura bersedih. Apalagi tahun ini Singapura akan merayakan hari jadinya ke-50.
Karangan bunga, kartu, dan hadiah-hadiah kecil diletakkan di depan Singapore General Hospital, sebagai tanda cinta sekaligus dukungan bagi Lee.
Salah satunya Brenda Chua Jock Suan. Pensiunan tersebut bahkan setiap hari datang ke tempat Lee dirawat untuk berdoa.
Dia menyatakan Lee sudah terlalu banyak berjasa bagi Singapura. Apalagi saat di mengubah wilayah bekas pecahan Malaysia itu dari kecil menjadi negara kuat dalam bidang ekonomi.
"Saya melakukan ini, karena saya tak mau (Lee) terus menderita," sebut Brenda seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/3/2015).
Meski banyak yang mendoakan kesehatan Lee, warga beberapa warga Singapura mengakui mereka sangat optimistis negaranya akan terus maju di masa mendatang, meski kemungkinan terburuk menimpa Lee.
"Apapun, hidup harus terus berjalan," sebut seorang warga Singapura, Tan Kim Lee
"Singapura tidak dijalankan satu orang, itu sudah pasti. Kami punya tim pemerintah yang baik, jadi saya rasa hidup kami akan baik-baik saja tanpa Bapak Lee," tandas dia.
Lee Kuan Yew punya akar Jawa dari pihak ibu. Konon, ketika bertemu dengan Presiden Soeharto dulu, mereka bercakap tidak dengan Bahasa Inggris atau Melayu, tak butuh penerjemah. Sebab, yang digunakan adalah bahasa Jawa pasaran. (Ger/Ein)