Kerangka Terikat di Pohon Ditemukan di Thailand

Kerangka itu diduga kuat adalah orang dari etnis Rohingya yang diselundupkan ke Thailand.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Mei 2015, 13:59 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2015, 13:59 WIB
Kerangka Terikat di Pohon Ditemukan di Thailand
Kamp terlantar tempat ditemukannya kerangka terikat di pohon. (Reuters)

Liputan6.com, Bangkok - Setelah penemuan kuburan massal berisi 26 jenazah pada pekan lalu, 2 kerangka manusia ditemukan lagi di Thailand. Penemuan itu kemungkinan besar saling terkait.

"Kedua kerangka manusia itu berada di sebuah kamp yang ditelantarkan di Phang Nga," ucap Gubernur Provinsi Phang Nga, Manit Rattanasenee seperti dikutip dari BBC, Rabu (6/5/2015).

Salah satu dari kerangka itu ditemukan dalam keadaan terikat di sebuah pohon. Namun penemuan itu diduga kuat adalah orang dari etnis Rohingya yang diselundupkan ke Thailand.

Phang Nga terletak beberapa ratus kilometer dari lokasi sebelumnya di Provinsi Songkhla, di mana 26 jasad ditemukan di sebuah kuburan dangkal. Provinsi ini terletak di pantai dan diketahui sebagai salah satu jalan masuk, yang digunakan untuk menyelundupkan orang-orang etnis Rohingya yang mengungsi dari Myanmar karena ancaman keamanan.

Bulan Juni tahun lalu, Thailand bersama Malaysia mengalami penurunan kasus human trafficking atau perdagangan manusia.

Thailand juga sudah menetapkan rencana aksi untuk mengeluarkan diri dari daftar hitam itu. Tapi temuan jasad-jasad itu memperlihatkan keterlibatan kapal mereka dalam mempekerjakan warga negara Myanmar, Kamboja dan Laos sebagai buruh, bahkan budak.

"Kami akan terus mencari, karena ini berarti para penyelundup manusia itu masih berkeliaran dan membawa orang-orang yang diselundupkan itu bersama mereka," kata Kepala Polisi Provinsi Songkhla, Mayor Jendral Amphon Buarubporn yang ikut serta dalam pencarian ini ke Gunung Khao Kaew.

Meski mendapati temuan kuburan massal, banyak pihak yang mengkritik turunnya pejabat penting dan media itu hanya aksi 'cari muka' saja bukan langkah pembasmian yang sesungguhnya. (Tnt)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya