Liputan6.com, New Delhi - Gelombang panas melanda beberapa wilayah di India, suhunya mencapai 48 derajat Celcius (118 Fahrenheit). Akibat kondisi tersebut, korban jiwa pun berjatuhan.
"Suhu yang melonjak di bagian India selatan dan utara dalam gelombang panas ekstrem menewaskan lebih dari 500 orang dan tampaknya korban akan terus bertambah minggu ini," kata para pejabat seperti dikutip dari Reuters.
"Sebagian besar kematian terjadi di selatan India, Telangana dan Andhra Pradesh, di mana lebih dari 140 orang tewas sejak Sabtu 23 Mei 2015," demikian seperti diberitakan BBC, Selasa (26/5/2015).
Tempat terpanas di India adalah Allahabad, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh, suhunya mencapai 47,7 derajat Celcius (117,8 Fahrenheit) pada hari Minggu 24 Mei. Sementara ibukota Delhi 43,5Â derajat Celcius (110.3F).
Pihak berwenang telah mendesak masyarakat untuk tinggal di dalam rumah dan minum banyak cairan.
Kondisi gelombang panas terparah yang melanda 2 negara bagian India selatan terjadi sejak pertengahan April. Tetapi sebagian besar kematian terjadi dalam seminggu terakhir.
Di Andhra Pradesh, 246 orang meninggal akibat suhu tinggi dalam sepekan terakhir. Pejabat negara mengatakan 62 orang meninggal karena sengatan matahari pada Minggu 24 Mei 2015.
"Mayoritas korban dari 539 kematian tercatat sebagai pekerja konstruksi, orang tua atau para tunawisma di negara-negara selatan Andhra Pradesh dan Telangana," kata para pejabat yang menyebutkan beberapa kematian juga terjadi di Uttar Pradesh, Odisha dan Bengal Barat.
"Sebagian besar korban adalah orang-orang yang terkena sinar matahari secara langsung," kata komisaris khusus departemen manajemen bencana Andhra Pradesh, P Tulsi Rani.
"Kami meminta mereka untuk mengambil tindakan pencegahan seperti menggunakan payung, memakai topi, mengonsumsi jumlah besar cairan seperti air, susu dan mentega serta mengenakan pakaian katun," tambah P Tulsi Rani.
Kantor berita Press Trust of India (PTI) memberitakan, gelombang panas telah membunuh 186 orang di 10 distrik di negara tetangga, Telangana. Sebanyak 58 orang meninggal sejak Sabtu 23 Mei.
Negara padang pasir barat laut Rajasthan juga mencatat beberapa kematian karena panas, seperti dilaporkan PTI, termasuk seorang wanita yang pingsan dan meninggal di pinggir jalan Kota Bundi.
Departemen meteorologi India mengatakan, kondisi terik kemungkinan besar akan terus berlanjut selama beberapa hari. Pejabat terkait mengatakan gelombang panas itu terjadi karena kurangnya hujan.
"Belum ada bantuan di Andhra Pradesh, Telangana, Delhi dan di utara India lainnya selama 4 hari ke depan, dan gelombang panas akan terus berlanjut," kata seorang pejabat.
Laporan mengatakan sedikitnya 10 orang telah meninggal karena panas di negara bagian timur Bengal Barat.
Taksi non-AC akan ditiadakan selama lima jam pada siang hari di Kolkata, setelah dua sopir meninggal karena serangan panas. (Tnt/Ein)
Advertisement