Paus Fransiskus Ingin "Makan" Daun Narkotika di Bolivia

Koka merupakan bahan dasar kokain, dipakai di Andes selama ribuan tahun untuk mengatasi penyakit ketinggian dan pembius ringan.

oleh Sunariyah diperbarui 30 Jun 2015, 08:26 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2015, 08:26 WIB
Daun koka
Daun koka, bahan dasar kokain yang dipakai di Andes selama ribuan tahun untuk mengatasi penyakit ketinggian dan pembius ringan. (BBC.com)

Liputan6.com, Bolivia - Pemimpin Tertinggi Katolik Roma, Paus Fransiskus, akan berkunjung ke Bolivia pada 8 Juli mendatang. Dalam kunjungannya nanti, kata Menteri Kebudayaan Bolivia, Marko Machicao, ia meminta daun koka untuk dikunyah.

"Pemerintah menawarkan Paus untuk meminum teh koka dan Paus secara khusus meminta untuk mengunyah koka,"
kata Machicao.

Koka merupakan bahan dasar narkotika jenis kokain, dipakai di Andes selama ribuan tahun untuk mengatasi penyakit ketinggian dan pembius ringan.

Dikutip dari BBC, Selasa (30/6/2015), berdasarkan konvensi PBB tahun 1961 tentang obat narkotika, daun koka dinyatakan sebagai bahan ilegal. Tapi, penanaman untuk tujuan keagamaan dan kedokteran tidak melanggar hukum dan diatur perizinannya di Bolivia.

Banyak penduduk pribumi Bolivia melihat tanaman koka sebagai tanaman suci. Mereka kerap mengunyah atau merebus daunnya menjadi teh yang paling digemari.

Karena hal ini, Pemerintah Bolivia pun menyatakan daun koka sebagai warisan budaya yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Tahun 2009.

Presiden Bolivia, Evo Morales, sebelumnya merupakan petani koka dan sejak lama berusaha mendekriminalisasi konsumsi daun koka.

Sejauh ini, pihak Vatikan belum berkomentar terkait permintaan Paus tersebut.

Selain mengunjungi Bolivia, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi negara-negara Amerika Latin lainnya seperti Ekuador dan Paraguay. (Sun/Tnt))

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya