PM Finlandia Tawarkan Rumahnya Jadi Penampungan Pencari Suaka

Dia meminta warga Finlandia menunjukkan solidaritasnya membantu orang-orang yang menyelamatkan diri dari perang dan konflik.

oleh Muhammad Ali diperbarui 06 Sep 2015, 07:06 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2015, 07:06 WIB
20150906-PM Finlandia
Perdana Menteri Filandia Juha Sipila. (qz.com)

Liputan6.com, Helsinki - Perdana Menteri Filandia Juha Sipila menawarkan rumahnya sendiri untuk menampung para pencari suaka. Hal itu diutarakannya dalam wawancara dengan radio nasional Finlandia, Yle, Sabtu 5 September 2015.

Dikutip BBC, Minggu (6/9/2015), Sipila meminta semua warga Finlandia untuk menunjukkan solidaritasnya agar membantu orang-orang yang menyelamatkan diri dari perang dan konflik.

Dalam menjalankan aktivitasnya, Sipila resmi berkantor di Ibukota Helsinki. Tetapi kediamannya di kawasan utara Filandia, yaitu di Kempele, jarang dia tinggali. Menurutnya, para pencari suaka dapat tinggal di rumahnya di kawasan utara tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan, rencana Uni Eropa untuk menempatkan sekitar 120.000 pencari suaka di sejumlah negara harus bersifat sukarela.

Dia mengharapkan Finlandia dapat menunjukkan contoh yang baik dalam menerima para pencari suaka.

Sosok miliarder

Perdana Menteri Juha Sipila sebelumnya dikenal sebagai seorang miliarder yang bergerak di bidang teknologi.

Pada bulan Juni lalu, Sipila mengeluarkan kebijakan kontroversi yaitu para menteri dan pejabat tinggi pemerintahannya dilarang menggunakan kantor model lama. Mereka diminta bekerja di satu ruang bersama tanpa sekat atau biasa disebut open-plan office.

Ini dilakukan sebagai tindak lanjut program prioritas pemotongan anggaran dan reformasi dengan tujuan menghemat anggaran miliaran dolar.

Awal tahun ini, Finlandia -melalui stasiun radio nasional Finlandia, Yle- akan menyiarkan serial pembacaan Al-Quran.

Menurut pengelolanya, ini dilakukan sebagai bagian untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat negara Skandinavia itu mengenai Islam dan budayanya. (Ali/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya