Polisi: 8 Orang Diduga Terkait Bom Bangkok Ditahan Malaysia

Ibrahim menuturkan, 8 orang diduga terkait bom Bangkok ditangkap dalam sepekan terakhir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Sep 2015, 14:20 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2015, 14:20 WIB
20150819- Doa Bersama di Lokasi Ledakan Bom Thailand-Bangkok
Kumpulan karangan bunga sebagai ungkapan bela sungkawa di sekitar lokasi kejadian ledakan bom di Thailand), Bangkok, Rabu (19/8/2015). Peristiwa tersebut dikabarkan telah menewaskan sekitar 20 orang. (AFP Photo/Jerome Taylor)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sebulan lebih tragedi bom Bangkok terjadi. Pelaku pastinya belum ditemukan, sidang pun belum digelar.

Namun menurut pejabat senior polisi Malaysia, sejauh ini mereka sudah menahan beberapa orang yang diduga terkait bom Bangkok.

"8 Orang, termasuk 4 orang yang diyakini etnis Uighur, telah ditahan sehubungan dengan pemboman bulan lalu dari sebuah kuil di Bangkok yang menewaskan 20 orang," kata Wakil kepala polisi nasional Noor Rashid Ibrahim seperti dikutip dari Fox News, Rabu (23/9/2015).

Ibrahim menuturkan, kedelapan orang itu ditahan dalam sepekan terakhir di Kuala Lumpur serta di timur laut negara bagian Kelantan.

"4 dari 8 orang yang ditangkap adalah warga Malaysia terlibat dalam perdagangan manusia, dan bahwa tak ada bukti yang menunjukkan salah satu dari kedelapan dari mereka terlibat langsung dalam ledakan bom di Thailand," jelas Ibrahim.

Ledakan bom Bangkok di dekat Kuil Erawan di ibukota Thailand terjadi pada 17 Agustus, melukai lebih dari 120 dan menelan sekitar 20 korban jiwa. Banyak dari korban adalah orang asing, karena lokasi tersebut merupakan tujuan populer bagi wisatawan di sana.

Sejauh ini, tak ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan bom tersebut. Namun Thailand menuding bahwa pelakunya adalah sebuah jaringan yang melibatkan orang asing. (Tnt/Rie)

Baca Juga:

2 Warga Malaysia dan Pakistan Terkait Teror Bom Bangkok Ditangkap

Polisi: Pria Diduga 'Otak' Teror Bom Bangkok Kabur ke Turki

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya