Liputan6.com, Cambridge - Tujuan manusia dalam bidang teknologi adalah menciptakan mesin dengan kecerdasan untuk memudahkan kehidupan manusia. Namun siapa yang menyangka, mesin-mesin dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) kini semakin semakin pintar.
Belum lama ini uji coba dilakukan terhadap sistem AI terbaik dengan kecerdasan manusia. Dikutip dari Science Alert, Kamis (08/10/2015), tingkat kecerdasan AI yang ada sekarang setara dengan tingkat kecerdasan bayi 4 tahun!
Serangkaian ujian ini dilakukan University of Illinois di Amerika Serikat, di bawah arahan Stellan Ohlsson. Hasilnya, sistem AI yang terdepan rata-rata memiliki kepintaran seorang balita. Ketika usia level dinaikkan menjadi 7 tahun, perangkat lunak (software) tak bisa melawan.
Advertisement
Tes IQ adalah salah satu cara untuk mengetahui kecerdasan seseorang. Tentunya, komputer memiliki sejumlah kemampuan melebihi manusia dalam beberapa hal, contohnya berhitung. Ujian ini dilakukan untuk meneliti kemampuan seseorang secara rasional terhadap lingkungan mereka-- namun dalam segi mawas diri, software masih tertinggal jauh.
ConceptNet, mesin AI yang dikembangkan oleh Massachussets Institute of Technology (MIT) sejak tahun 1990-an, merupakan salah satu sistem dalam pengujian. Komputer ini meraih angka tertinggi untuk kosa kata (vocabulary) dan kemiripan (similarity). Sementara hasil yang rata-rata untuk penerimaan informasi, dan buruk dalam penalaran dan pemahaman kata.
Tes IQ memiliki ragam dalam keleluasan dan format-- tergantung usia. Pertanyaan seperti “di manakah kamu bisa menemukan penguin?” atau “ rumah itu apa?” bisa menjadi salah satu pertanyaannya. Namun pertanyaan dengan mengenali sesuatu berdasarkan petunjuk, atau pertanyaan seperti “kenapa kita berjabat tangan?” akan membuat komputer kewalahan.
Dalam beberapa kasus, tim peneliti harus memcahkan pertanyaan dalam beberapa cara untuk melihat tanggapan yang diberikan sistem ConceptNet-- namun pertanyaan tetap saja membingungkan.
Contohnya, ketika ditanya, “ini adalah hewan dari di Afrika” dan “ini adalah kucing besar berwawna kuning kecoklatan”, komputer itu menjawab beberapa kemungkinan jawaban, yakni anjing, pertanian, mahluk, rumah, dan kucing.
Stellan Ohlsson kepada MIT Technology Review mengatakan, “Akal sehat manusia setidaknya mengarah kepada hewan, dan juga paham bahwa jika dibilang itu adalah seekor kucing, maka hanya jenis kucing yang dibahas.”
Bagaimanapun juga, terobosan-terobosan penting dalam AI bermunculan dengan cepat. Para ahli menduga kemajuan dalam kemampuan pembelajaran mesin (machine learning) dan bahasa alamiah (semisal Siri, Google Now, dan Cortana) akan membawa AI dengan pemikiran yang lebih baik layaknya manusia dalam beberapa tahun mendatang ini. Temuan ini sudah diterbitkan dalam arXiv.org. (Alx/Rcy)