Terbebas dari Virus Ebola, Warga Sierra Leone Berpesta Semalaman

Sierra Leone sekarang memasuki masa 90 hari dengan pengawasan tinggi untuk memastikan virus tidak kembali.

oleh Rinaldo diperbarui 07 Nov 2015, 21:27 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 21:27 WIB
Apa Kabar Kasus Ebola?
Kasus baru di ketiga negara terparah seperti Sierra Leone, ataupun Guinea masih saja terjadi.

Liputan6.com, Freetown - Sierra Leone secara resmi dinyatakan bebas dari virus Ebola oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kota Freetown pun berubah menjadi karnaval raksasa pada Jumat malam 6 November 2015 waktu setempat oleh warga yang turun ke jalan-jalan.

Kerumunan orang di ibukota negara itu merupakan wujud kegembiraan mereka. Mereka mengatakan kini bisa bernapas lega setelah 17 bulan lebih didera wabah Ebola.

Dalam sebuah upacara di Freetown pada Sabtu pagi, Direktur WHO Anders Nordström menegaskan, 42 hari telah berlalu tanpa kasus baru, sehingga sudah memenuhi kriteria memuaskan bahwa virus itu kini tidak ada lagi.

Pada kesempatan itu, Yusuf Kamara seorang pekerja kesehatan yang kehilangan 16 anggota keluarganya namun bisa selamat dari virus yang menyerang dirinya, berkata sambil berurai air mata.

"Bagi kami, Ebola belum berakhir. Kami membutuhkan bantuan Anda untuk mengobati banyak masalah kesehatan, kita masih menderita. Dan mengingat mereka yang meninggal karena Ebola, terutama anak-anak," kata Kamara seperti dikutip The Guardian, Sabtu (7/11/2015).

Sementara Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma mengatakan, bahwa keadaan darurat telah berakhir. Namun Sierra Leone sekarang memasuki masa 90 hari dengan pengawasan tinggi untuk memastikan virus tidak kembali. Nasional Ebola Response Centre (NERC) juga akan terus beroperasi sampai akhir tahun.

"Sejak Sierra Leone mencatat kasus Ebola pertama pada Mei 2014, total ada 8.704 orang terinfeksi dan 3.589 tewas, 221 dari mereka adalah pekerja kesehatan, yang semuanya kita ingat pada hari ini," kata Nordström menambahkan.

Suasana di Freetown pada Jumat malam memang gembira, tapi ada juga kegelisahan tentang wabah yang masih terus muncul di negara tetangga mereka Guinea, di mana 4 kasus baru tercatat dalam 2 minggu terakhir. Keempatnya adalah anak-anak dari ibu yang terjangkit penyakit ini dari seorang kerabat dan sudah meninggal. (Ado/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya