Liputan6.com, Yangon- Presiden AS Barack Obama memuji jalannya pemilu paling bebas di Myanmar dalam 25 tahun telah berjalan lancar. Terlebih oposisi National League for Democracy (NLD) berhasil merah suara mayoritas.
Juru bicara untuk presiden Myanmar mengatakan bahwa Orang Nomor Satu AS itu menelepon Presiden Thein Sein mengucapkan selamat karena telah berhasil menjalankan pemilu yang demokratis.
Pada pukul 09.00 waktu setempat, Kamis (12/11/2015) di ibukota Naypyidaw, komisi pemilihan umum mengumumkan bahwa NLD berhasil 56 kursi dari 329 yang diperlukan untuk mengusai parlemen dan senat. Dengan makin banyaknya pengumuman hasil itu, sangat mungkin NLD meraih kemenangan pada hari ini, seperti dilansir dari The Guardian.
Advertisement
Juru bicara Ye Htut sebelumnya telah mengatakan apapun yang terjadi, pemerintah Myanmar akan tunduk pada hasil dan akan bekerja sama transisi pemerintahn dengan damai. Thein Sein juga mengucapkan selamat kepada Suu Kyi atas kemenangnnya.
Juga, komandan militer Myanmar, Min Aung Hlaing memberikan ucapan yang sama.
"Selamat kepada Ketua Aung San Suu Kyi dan partainya karena telah mengumpulkan dukungan dari rakyat," demikian pernyataan yang diunggah di Facebook juru bicara kepresidenan Myanmar, seperti dilaporkan Reuters, Rabu 11 November 2015.
Presiden Myanmar, Thein Sein juga menegaskan, pemerintah akan menerima hasil pemilu dan menyetujui permintaan Suu Kyi untuk segera mengadakan pembicaraan rekonsiliasi, kendati keduanya belum sepakat dengan waktu dan lokasi perundingan.
"Pemerintah akan menghormati dan mengikuti pilihan dan keputusan rakyat, dan melakukan peralihan kekuasaan secara damai sesuai dengan jadwal," kata pernyataan tersebut.
Rakyat Myanmar memilih peraih penghargaan Nobel Perdamaian itu sebagai wakil mereka di parlemen.
Suu Kyi memenangkan kursi parlemen bersama partainya League for Democracy (NLD) dalam pelaksanaan pemilu paling bersejarah di negeri yang dikenal sebagai Burma di dunia Barat. Putri pahlawan Myanmar, Jenderal Aung San itu menjadi legislator untuk konstituennya di wilayah Kawhmu, Yangon.
"Meski tak bisa jadi presiden, itu tak akan menghalangi saya ikut andil dalam pembuatan kebijakan," kata pemimpin partai NLD itu. (Rie/Mut)