Liputan6.com, Guyana - Hari ini, 37 tahun silam, 914 jenazah termasuk 276 anak-anak ditemukan di Guyana, Amerika Selatan. Sebagian besar dari mereka -- anggota Peoples Temple Christian Church -- tewas akibat mengonsumsi minuman 'pencabut nyawa'.
Dilansir dari BBC, cairan itu disebutkan sebagai minuman ringan yang dicampur dengan sianida dan obat penenang. Mereka semua meregang nyawa di sebuah komune di lahan pertanian daerah terpencil Guyana. Sepertiga dari mereka yang tewas adalah anak-anak.
Sementara jenazah pemimpin Peoples Temple Christian Church, Jim Jones, disebutkan memiliki luka tembak di pelipis kanan. Ia diyakini bunuh diri.
Advertisement
Laman History Channel menyebutkan, Jones memerintahkan semua orang untuk berkumpul di paviliun utama gereja dan melakukan apa yang disebutnya sebagai 'tindakan revolusioner'.
Para anggota termuda Peoples Temple Christian Church yang pertama mati, sementara orang tua dan perawat menggunakan jarum suntik untuk menyuntikkan campuran minuman sianida, obat penenang dan jus buah ke dalam tenggorokan anak-anak.
Sedangkan orang dewasa berbaris untuk minum ramuan racun 'pencabut nyawa' itu, dijaga orang-orang bersenjata. Bunuh diri massal itu pun terjadi, mereka menemui maut bersamaan.
Beberapa warga berhasil melarikan diri ke dalam hutan ketika prosesi bunuh diri massal itu berlangsung, sementara puluhan pengikut aliran itu selamat karena berada di bagian lain dari Guyana pada saat itu.
Ketika pejabat Guyana tiba di kompleks Jonestown hari berikutnya, mereka menemukan orang-orang tergeletak di karpet. Banyak dari mereka saling rangkul.
Kematian pada 18 November 1978 itu diduga kuat terkait dengan pembunuhan 5 orang sebelumnya, termasuk anggota Kongres AS Leo Ryan di sebuah lapangan terbang terdekat.
Ryan memimpin misi pencari fakta ke gereja di hutan -- Jonestown, setelah muncul tuduhan oleh kerabat di AS atas pelanggaran hak asasi manusia.
Di belahan bumi lain pada tanggal yang sama tahun 2013, tercatat sebagai momen saat NASA meluncurkan pesawat luar angkasa MAVEN ke Mars. Sementara pada 18 November 1493, merupakan penemuan Puerto Riko oleh Christopher Columbus.
(Tnt/Ein)