Liputan6.com, Jakarta - Pergolakan di Ukraina Timur merenggut banyak korban jiwa, termasuk para jurnalis yang melakukan tugasnya di zona merah. Salah satunya adalah Andrei Alexeyevich Stenin.
Jurnalis Rusia itu meninggal dunia saat kendaraan yang ditumpanginya terjebak di tengah pertempuran di dekat Donetsk.
Stenin sempat dinyatakan hilang pada 5 agustus 2014 dan keberadaannya baru diketahui pada 3 september 2014. Selama sebulan, nasibnya sempat menjadi misteri.
Advertisement
Baca Juga
Sang jurnalis tewas pada usia muda yakni 33 tahun. Selama karirnya yang tak panjang. Stenin dikenal sebagai jurnalis yang piawai menulis berita dan melengkapi laporannya dengan foto-foto.
Potret-potret yang dijepretnya di area konflik juga kerap mendapat penghargaan.
Kenangan terhadap Andrey Stenin kembali dihidupkan dalam sebuah kontes foto jurnalistik.
Karya para pemenangnya ditampilkan dalam pameran yang digelar di Pusat Kebudayaan Rusia atau Russian Center for Science and Culture yang terletak di area Menteng, Jakarta Pusat.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin mengatakan pameran tersebut diharapkan bisa memacu semangat para pewarta muda untuk mengabadikan momentum berharga melalui karya foto jurnalistik.
Menurut Dubes Galuzin, adalah tugas mulia seorang jurnalis untuk menampilkan foto yang mewakili sebuah momentum nyata tanpa rekayasa. Berikut penuturan selengkapnya, dalam sebuah video dari Pameran foto mengenang Andrei Alexeyevich Stenin yang digelar 22- 23 Desember 2015: