Unik, Toko Buku Ini Hanya Menjual Satu Buku

Tak seperti toko buku lainnya yang berlomba-lomba menawarkan berbagai macam buku. Toko Morioka Shoten hanya menjual satu buku.

oleh Indy Keningar diperbarui 31 Des 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2015, 17:00 WIB
Unik, Toko Buku ini Hanya Jual Satu Jenis Buku
Tak seperti toko buku lainnya yang berlomba-lomba menawarkan berbagai buku. Toko Morioka Shoten hanya menjual satu jenis buku.

Liputan6.com, Ginza - Semakin terjangkaunya penerbitan, jumlah buku yang diterbitkan setiap tahunnya pun membengkak. Pilihan buku di toko-toko pada umumnya pun membuat pembeli kebingungan.

Ini yang menjadi ide awal di balik toko buku kecil di Tokyo, yang hanya menjual satu judul buku.

Toko buku Morioka Shoten terletak di distrik Ginza, Tokyo dan dikelola oleh Yoshiyuki Moriaka. Toko dibuka pada bulan Mei 2015. Semua judul buku yang dijual akan dipamerkan selama satu minggu.

Setiap minggu berganti, satu judul masuk dan judul buku yang sebelumnya tak lagi dijual.

Menurut Morioka, toko buku ini juga berfungsi sebagai 'pameran'. (foto: Oddity Central)

Buku-buku yang pernah dijual di toko itu antara lain adalah The True Deceiver karya penulis Finlandia Tove Jansson, yang mengisahkan wanita muda yang harus berbohong mengenai sebuah perampokan di rumah seniman senior dan buku-buku dongeng karangan Hans Christian Andersen.

"Sebelum membuka toko buku di Ginza, saya sudah membuka yang lainnya di Kayabacho selama 10 tahun," ungkap Morioka kepada The Guardian.

"Disana, saya memiliki 200 persediaan buku, dan sering mengelar peluncuran buku setiap tahunnya. Selama event tersebut, banyak orang yang mengunjungi toko demi satu judul buku. Saya mengalami ini selama beberapa waktu, saya percaya bahwa mungkin dengan satu buku saja, sebuah toko buku bisa berjalan," ungkapnya.

Menurut Morioka, toko buku yang hanya menjual satu judul ini juga bisa disebut sebagai 'toko buku yang menyelenggarakan pameran berdasarkan satu buku'. Contohnya, saat menjual buku tentang bunga, toko bisa memamerkan bunga yang disebutkan dalam buku.

"Saya juga mengobrol dan mengajukan sebanyak-banyaknya pertanyaan pada pengarang dan editor untuk kepentingan toko. Ini merupakan upaya saya untuk mewujudkan ambiens dan pengalaman tiga dimensi terinspirasi dari deskripsi dua dimensi buku. Saya percaya bahwa pengunjung dan pembaca perlu merasakan pengalaman 'masuk ke dalam buku'."

Toko buku Morioka Shoten dibuka pada Mei 2015. (foto: Oddity Central)

Judul lainnya yang ditampilkan Morioka Shonen di-antaranya Tsukiyo To Megane (Malam Bulan dan Kacamata) karya Mimei Ogawa, Karachi No Moto (Sumber Bentuk) dari Akito Akagi, Koichi Uchisa dan Takejiro Hasegawa, dan Karl Blossfeldt: Working Collages, kumpulan fotografi tanaman. Judul pertama yang dijual di tahun 2016 adalah antologi foto Manusia Ikan dari Maseru Tatsuki.

"Konsep toko buku ini sepertinya sudah meningkatkan simpati dari banyak orang, dan saya mendapat sejumlah tamu dari seluruh belahan bumi," ungkap Morioka yang sudah menjual 2.100 buku sejauh ini.

Morioka menutup pembicaraan dengan penuturan "walau sementara ini pasaran buku kalah saing dengan ebooks dan media lainnya seperti jejaring sosial", ia percaya bahwa buku adalah "benda nyata dengan daya tarik khusus yang tak akan pernah berubah, tetap sama, dan banyak yang akan memiliki buku fisik, terutama sebagai alat komunikasi."

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya