Turki Tahan 10 Warga Suriah Terkait Bom Istanbul

10 orang itu memiliki hubungan langsung dengan bomber bunuh diri yang meledak pada 12 Januari lalu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 18 Jan 2016, 11:33 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2016, 11:33 WIB
Turki Tahan 10 Warga Suriah Terkait Bom Istanbul
Turki Tahan 10 Warga Suriah Terkait Bom Istanbul (Istanbul)

Liputan6.com, Istanbul - Pengadilan Turki pada Minggu 17 Januari mengumumkan telah menahan 10 orang warga Suriah. Mereka terkait dengan bom Istanbul yang telah menewaskan 10 turis Jerman pada minggu lalu.

10 Orang itu diduga telah merencanakan serangan mematikan itu. Mereka ternyata juga merupakan anggota teroris ISIS. Pihak pengadilan telah menahan mereka sambil menunggu persidangan. Adapun jaksa penuntut mengatakan bahwa 10 orang itu memiliki hubungan langsung dengan bomber Istanbul.

Pada 12 Januari lalu, seorang pemuda Suriah menghampiri rombongan turis Jerman di Sultanahmet, kawasan bersejarah Istanbul. Ia lalu meledakkan dirinya. 15 orang dilaporkan terluka, seperti dilansir dari Reuters, Senin (18/01/2016).

Wakil PM, Numan Kurtulmus mengatakan bahwa serangan dilakukan oleh bomber bunuh diri. Dari sisa tubuh diidentifikasikan mereka merupakan warga negara Suriah dan lahir sekitar 1988.

Namun, beberapa media lokal Turki memberitakan bahwa pelaku lahir di Arab Saudi. Wakil PM Kurtulmus mengatakan bahwa pelaku bukan militan Turki dan dipercaya menyeberang ke negerinya dari Suriah, menyamar sebagai pencari suaka. Saat meledakkan diri, ia menyamar sebagai turis.

Ini adalah bom keempat semenjak Juni 2015. Turki telah menjadi bulan-bulanan ISIS, dengan bom kembar tahun lalu yang menewaskan 95 orang, serta ledakan di Suruc yang membunuh 100 pengunjuk rasa. Belum lagi di perbatasan, beberapa titik dikuasai oleh 'departemen imigrasi' milik kelompok teror itu.

Menurut koran lokal setempat, pengadilan akan membebaskan 6 orang karena tidak cukup bukti. Namun tidak jelas, apakah 3 orang Rusia turut dilepaskan atau tidak atau mereka akan muncul dalam persidangan minggu depan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya