Brasil Nyatakan Perang dengan Nyamuk Penyebar Virus Zika

Ketakutan akan penyebaran virus itu semakin nyata. Apalagi Brasil terpilih sebagai tuan rumah olimpiade pada Agustus nanti.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 28 Jan 2016, 14:23 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2016, 14:23 WIB
10 Fakta Mencengangkan tentang Virus Zika
Menyebabkan ukuran kepala bayi menjadi lebih kecil, inilah beberapa fakta yang harus kamu ketahui tentang virus zika.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Presiden Brasil Dilma Rousseff mengumumkan bahwa negaranya kini menyatakan perang terhadap nyamuk Aedes aegypti, si penyebab tersebarnya virus Zika. Pemerintahannya akan fokus untuk menghancurkan sarang-sarang serangga tersebut.

Sejak September 2015, Brasil mendokumentasikan 4.000 kasus bayi dengan kelahiran mikrosefali. Kondisi itu berhubungan dengan infeksi Zika yang menyebabkan anak-anak lahir dengan kondisi anomali dengan bentuk kepala kecil dan otak yang tak bisa berkembang dengan baik.

Membesarnya kasus ini membuat panik dan takut dunia. Beberapa negara bahkan mengeluarkan larangan untuk masuk ke 22 negara di Amerika Latin yang terdapat kasus penyebaran virus. Bahkan, Ekuador melarang perempuan untuk hamil hingga 2018.

Tanpa vaksin Zika dan pengetahuan minim penyebab mikrosepalis, Brasil hanya punya pilihan terbatas untuk memerangi penyebaran virus dan cacat lahir.

Nyamuk itu hidup di kota-kota tropis. Di lain pihak, Rousseff telah menginstruksikan petugas untuk menghilangkan titik-titik air yang tak mengalir, seperti di kolam atau selokan mampat yang menjadi sarang tempat berkembang biak.

"Kita jelas harus kobarkan perang dengan Aedes aegypti, si penyebab demam chikungunya, demam berdarah, hingga sekarang...Zika," tulis Rousseff dalam akun Twitter-nya seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (28/1/2016).

"Saat ini kita belum ada vaksin melawan Virus Zika. Jadi perang ini harus difokuskan dengan menghancurkan jentik-jentik nyamuknya. Menghilangkan virus Zika adalah tanggung jawab kita semua."

Menteri Kesehatan Brasil, Marcel Castro, sebelumnya telah berjanji akan menurunkan 220.000 tentara pada bulan depan untuk mendistribusikan pamflet berisi bahaya virus itu serta membantu membersihkan kota.

Aksi itu pernah dilakukan pada masa lalu. Pada 1940-an dan 1950-an, Brasil mati-matian menghilangkan jentik Aedes aegypti setelah demam kuning yang disebabkan nyamuk sejenis melanda negeri itu. Pada 1958, Negeri Samba tersebut mendeklarasikan untuk bebas nyamuk. Namun mereka terlena, sehingga serangga bersayap itu datang kembali.

Ketakutan penyabaran virus itu semakin nyata. Hal itu karena perayaan Carnival bakal diadakan pekan depan. Tak hanya itu, Brasil terpilih sebagai tuan rumah olimpiade pada Agustus 2016. Bakal ada puluhan ribu pengungjung membanjiri kota-kotanya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya