Liputan6.com, Washington - Para pejabat militer AS mengatakan, sebuah jet tempur Rusia Su-27 terbang mendekat pada jarak hanya 4,5 meter dari pesawat pengintai Amerika RC-135U yang terbang di wilayah udara internasional pada Senin 25 Januari lalu dan menyebut hal tersebut sebagai sebuah insiden berbahaya.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan di Pentagon, Letnan Kolonel Michelle Baldanza mengatakan, pesawat Angkatan Udara AS itu terbang dengan rute rutin di atas Laut Hitam, ketika dicegat jet Rusia dalam cara yang tidak aman dan tidak profesional.
"Pencegatan pesawat itu adalah sesuatu yang biasa, dan terjadi secara rutin. Tetapi kali ini, pilot Rusia bertindak dengan cara yang tidak profesional, yang membahayakan baik awak pesawat Amerika maupun dirinya sendiri," kata Baldanza seperti dikutip CNN, Sabtu (30/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Para pejabat militer juga mengatakan kepada media AS, bahwa jet Rusia terbang di sepanjang sisi kanan pesawat pengintai AS dan kemudian membelok tajam ke kanan, yang mempengaruhi pengendalian pesawat AS.
Para pejabat tidak mengatakan, apakah pesawat Rusia itu dilengkapi persenjataan pada saat itu. Yang jelas, Baldanza mengatakan militer AS sedang menyelidiki insiden tersebut.
Kejadian itu mirip dengan yang pernah terjadi bulan April di Laut Baltik. Pentagon mengatakan, pada waktu itu jet tempur Rusia melintas miring di depan pesawat pengintai AS untuk memamerkan perlengkapan senjatanya. Rusia membantah bahwa pilotnya melakukan sesuatu yang salah dalam insiden itu.