Liputan6.com, Washington, DC - Petinggi intelijen Amerika Serikat mengumumkan bahwa kelompok teroris ISIS berpotensi melakukan serangan langsung ke AS segera pada tahun ini.
Hal itu diketahui lewat laporan polisi rahasia di lapangan yang mengatakan anggota militan tersebut diduga menyamar sebagai pengungsi keluar dari Irak dan Suriah. Mereka turut mencari suaka ke negara lain.
Baca Juga
"ISIS kemungkinan besar akan kembali melakukan serangan di Eropa dan AS secara langsung pada 2016 ini," ujar Let. Jen Vincent Stewart, Direktur Badan Intelijen Angkatan Darat AS di Capitol Hill, Selasa 9 Februari 2016 seperti dilansir dari CNN.
Advertisement
Hal itu dibenarkan oleh direktur nasional intelijen AS, James Clapper yang memprediksi teroris telah mengusai 40 negara. "Itu angka paling tinggi sepanjang sejarah peradaban," katanya.
Baca Juga
Clapper menambahkan, ISIS mengambil keuntungan dari para pencari suaka.
"Jangan salah, mereka sangat lihai membuat paspor asli, tapi palsu. Jadi mereka bisa bisa bepergian dengan surat dokumen yang sah," timpalnya lagi.
Teroris ISIS dilaporkan berhasil menyita gedung imigrasi Suriah. Di situ, mereka bebas menggunakan mesin cetak dan buku-buku paspor yang masih baru.
Clapper juga menambahkan, lebih dari 5 lusin teroris yang ditahan di AS selama 2015 memiliki hubungan langsung dengan ISIS. Sementara itu, ia juga mengumumkan bahwa ada 38.200 militan asing, termasuk 6.900 orang dari negara-negara Barat, telah pergi ke Suriah sejak 2012.