Liputan6.com, Jakarta - Pria penyandang disabilitas mengalami diskriminasi saat hendak melakukan penerbangan dari Malaga, Spanyol. Penumpang tersebut tak bisa berjalan ke dalam kabin pesawat karena kedua kakinya sudah diamputasi.
Namun, ia malah diminta merangkak dari ruang tunggu bandara menuju ke pesawat terbang. Penumpang tersebut, Matthew Parkes, merasa tak terima dengan perlakukan dari pegawai maskapai penerbangan berbiaya rendah, Ryan Air.
Baca Juga
Ternyata kisah penyandang disabilitas yang mengalami diskriminasi tersebut menjadi sorotan pembaca Liputan6.com, kanal Global edisi Jumat (1/4/2016).
Advertisement
Selain itu, kisah mendebarkan detik-detik pembajakan pesawat Pan Am 73 dan cerita tentang seorang ibu yang tega membunuh anak namun justru mengajak 'hantu' putrinya berfoto, turut membuat pembaca penasaran.
Berikut adalah Top 3 Selengkapnya:
1. Kisah Pria Disabilitas Dipaksa Merangkak ke Pesawat
Seorang penumpang disabilitas ini mengalami diskriminasi saat hendak melakukan penerbangan dari Malaga, Spanyol. Ia tak bisa berjalan ke dalam kabin burung besi karena kedua kakinya sudah diamputasi, tapi diminta merangkak dari ruang tunggu bandara menuju ke pesawat terbang.
Matthew Parkes pun merasa tak terima dengan perlakukan dari pegawai maskapai penerbangan berbiaya rendah, Ryan Air.
Pria berusia 38 tahun warga Manchester, Inggris itu kemudian menceritakan kisahnya kepada media. Ia mengatakan tangah bersama istri dan anak perempuannya yang berusia 4 tahun usai berlibur di Malaga.
2. Terungkap, Kisah Mendebarkan Detik-detik Pembajakan Pan Am 73
Lebih dari 30 tahun setelah pembajakan maskapai Pan Am 73 di Bandara Karachi, Pakistan, akhirnya 6 kru pesawat itu berbicara untuk pertama kalinya.
Pembajakan pesawat itu berakhir penuh darah, 22 orang tewas dan 150 terluka. Tragedi itu membuat seluruh dunia terhenyak dan kini kisahnya dibuat film.
Inilah kali pertama mereka berkisah detil kepada media. Termasuk bagaimana kolega mereka, Neerja Bhanot menjadi salah satu 'pahlawan'.
3. Pukuli Anak Sampai Mati, Sang Ibu Berpose dengan Hantu Putrinya
Jeanie Ditty (23) adalah seorang ibu sekaligus prajurit aktif yang bertugas di salah satu instansi terbesar di dunia milik Amerika serikat di Chumberland Hoke Harnatt, Kabupaten Moore, Carolina Utara.
Karena diduga telah menganiaya dan membunuh putri kecilnya Macy Grace, kini ia tengah menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.
Sebelum Jeanie ditahan, sebulan setelah kematian putrinya, ia mendatangi seorang fotografer bernama Jo. Menurutnya, Jeanie ingin dibuatkan foto dirinya dan sang putri yang telah tiada tengah bersama.