Kaktus Ternyata Berstatus 'Superfood' Penyembuh Penyakit

Kaktus, tumbuhan superfood dari padang pasir berantioksidan tinggi ini mulai dilirik oleh para pencinta kuliner dunia.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 05 Apr 2016, 19:33 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 19:33 WIB
'Superfood' dari Padang Pasir Pembasmi Penyakit
Kaktus, tumbuhan 'superfood' padang pasir berantioksidan tinggi yang mulai dilirik oleh para pencinta kuliner dunia (foodfolio/the food pasionates/Corbis)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak tahu kaktus, tumbuhan unik berduri yang bersinggasana di lahan gersang dan dapat bertahan tanpa air dalam kurun waktu yang lama.

Tarnyata kaktus juga dikenal dapat menghilangkan dahaga. Namun tak banyak yang pernah meminum air dari tanaman tak berdaun yang memiliki duri tajam itu, juga jarang yang mau mencoba memakannya.

Namun tanaman khas padang pasir ini belakangan mulai dilirik oleh pencinta kuliner dunia. Di beberapa negara, kaktus kerap dicampurkan dengan salad, minuman smoothie, dan sandwich atau roti tumpuk.

Dalam waktu singkat, jus dan selai kaktus pun sudah dapat dibeli di supermarket.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (5/4/2016), dijelaskan bahwa makanan berbahan dasar kaktus digadang-gadang mengandung antioksidan yang berperan aktif dalam membasmi penyakit.

"Tumbuhan padang pasir ini dapat membantu proses penurunan berat badan dan membantu menghilangkan mual setelah mengonsumsi alkohol," Jelas Amy Shapiro, seorang ahli gizi kota New York.

"Mengonsumsi kaktus yang bernutrisi mempunyai banyak manfaat untuk tubuh," sambung Shapiro.

Manfaat dan Cara Mengonsumsi Kaktus

Manfaat Mengonsumsi kaktus

Tampilan luar kaktus mungkin tampak tak indah, tapi tanaman tersebut mengandung banyak mineral dan antioksidan.

Kaktus juga mengandung serat dan pektin -- biasa digunakan dalam pembuatan agar-agar -- yang berfungsi sebagai senjata pelawan diabetes dan kolesterol tinggi.

Shapiro juga menjelaskan, mengonsumsi makanan berserat tinggi atau yang mengandung pektin dapat membantu menangkap kolesterol tinggi di dalam darah dan membuangnya melalui saluran pencernaan.

"Makanan berserat tinggi memperlambat pencernaan karbohidrat dan memastikan karbohidrat tersebut tidak berubah menjadi gula yang bisa menyebabkan diabetes," terang ahli gizi itu.

Shapiro mengatakan bahwa kaktus kaya akan vitamin A dan C yang berfungsi dalam regenerasi kulit dan sel, serta mengandung elektrolit yang berperan penting dalam pertumbuhan otot, hidrasi dan fungsi sel.

"Elektrolit yang dikandung tanaman ini membantu menghilangkan rasa pusing setelah mengonsumsi alkohol," Shapiro menambahkan.

Cara Mengonsumsi Kaktus

Cara mengonsumsi kaktus cukup sederhana, Anda bisa memotong tanaman ini menjadi bagian-bagian kecil, dikupas, dipanggang, dibuat jus, dijadikan salad, atau ditambahkan pada smoothie.

Namun demikian, rasa kuliner unik ini akan bervariasi untuk setiap orang. Shapiro menerangkan bahwa rasanya tidak jauh berbeda dengan rasa timun, hanya saja sedikit lebih pahit.

"Kaktus dapat dimasak dengan berbagai cara, bisa direbus, digoreng, dipanggang, atau dimakan mentah," ujar sang ahli gizi.

Beberapa orang lebih memilih mengonsumsi kaktus dalam bentuk selai, atau meminumnya seperti minuman kelapa dan jus. Sebagian pencinta kuliner memilih untuk menambahkannya ke dalam smoothie mereka.

"Semua superfood memiliki alasan yang berbeda-beda kenapa mereka disebut makanan super. Yang menjadikan makanan-makanan ini superfood adalah kandungan di dalamnya, antioksidan yang melawan penyakit," tegas Shapiro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya