Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bangunan peninggalan sejarah masa lampau, rumah Raden Saleh ternyata kondisinya cukup memprihatinkan. Bangunan yang terletak di dalam kawasan Rumah Sakit PGI Cikini ini butuh pemugaran sesegera mungkin.
Renovasi tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab, rumah tua ini mulai digerogoti kerusakan di beberapa bagiannya.
Baca Juga
Baca Juga
"Tingkat kerusakan sepertinya secara visual tidak terlihat, tapi lihat usia dan materialnya sedikit mengkhawatirkan," ucap Ketua Project Pendokumentasian Rumah Raden Saleh, Ir Arya Abieta di Cikini, Selasa (26/4/2016).
Advertisement
"Untuk lantai 2 sudah tidak bisa dipakai. Kami tidak menjamin kekuatannya," ujar Arya.
Walau gejala kerusakan sudah ada, cita-cita memugar rumah Raden Saleh mendapat tantangan besar. Kendala yang dihadapi adalah terkait dana.
"Inginnya (rumah Raden Saleh) sesegera mungkin (direnovasi). Tapi enggak ada yang bayarin," sambung dia.
Arya menyebut, walau harus dianalisis lagi, dari hasil pendokumentasiannya, bagian rumah yang harus diperbaiki ada pada strukturnya.
"Kerusakan utamanya, kita harus memperbaiki struktur rumah ini. Pada 1850 dia (Raden Saleh) pakai konstruksi sangat sederhana dan Raden Saleh notabene bukan arsitek," papar dia.
Dia menegaskan, nantinya jika pemugaran sudah dimulai, keaslian seluruh bangunan akan dijaga. Sebisa mungkin seluruh bagian bangunan ketika pemugaran, menggunakan material yang sama seperti saat pembangunan rumah dilakukan.
"Jangankan pemugaran penelitian nggak boleh (rusak fondasi). Keaslian bangunan harus dijaga, tak hanya penampakannya tapi juga material kita coba seasli-aslinya," tuturnya.
Ketika ditanya bagaimana cara mendapatkan dana untuk pemugaran, Arya bersama Pusat Dokumentasi Arsitektur Indonesia (PDA) dan PGI, belum begitu memikirkan akan meminta bantuan ke mana. Namun, mereka menyatakan siap mencari sumber dana tersebut.
"Mudah-mudah jalan (pemugaran rumah raden Saleh) dengan adanya CSR saya akan coba cari," kata Arya.
Menyambung pernyataan Arya, Ketua Pengurus Yayasan Kesehatan Cikini, Kolonel Alexander Ginting, sudah ada beberapa pihak yang menyatakan niatnya untuk membantu. Kendati demikian, upaya pencarian sumber dana lain juga terus dilakukan.
"Yang sudah berkomitmen dari Pemda DKI, tapi kamu juga tetap mengajukan bantuan dari pihak lain, Kedutaan AS, USAID gitu ya," ucap Alexander kepada Liputan6.com.
Terkait beberapa jumlah total biaya, Alexander belum bisa memastikan secara rinci. Namun, kemungkinan besar menghabiskan dana puluhan miliar rupiah.
"Ini memang membutuhkan dana besar sampai puluhan miliar kalau kita mau restorasi sampai ke bawah," pungkas Alexander.