Liputan6.com, Baghdad - Kekejaman kelompok teror ISIS terus berlanjut. 2 tempat di Ibukota Irak, Baghdad jadi target serangan mereka.
Serangan ISIS pertama terjadi di dekat kilang minyak darat, 20 Kilometer (Km) Utara Baghdad. Insiden itu mengakibatkan 14 orang meregang nyawa.
Baca Juga
Menurut seorang saksi mata, kejadian di wilayah yang bernama Taji itu terjadi sekitar subuh. ISIS memulai serangan dengan melancarkan bom bunuh diri.
Advertisement
Serangan bom bunuh diri itu mengejutkan orang-orang yang berada di dalam tempat tersebut. Baku tembak antar pihak keamanan dan ISIS pun tak terhindarkan lagi.
Beberapa menit usai serangan tersebut, 4 bom meledak di dekat Kota Baghdad. Setidaknya 15 orang dilaporkan tewas.
Bom itu membuat kekacauan di tempat tersebut. Asap tebal membumbung tinggi, beberapa bangunan dekat tempat kejadian terbakar.
Pasca-rangkaian serangan, media terafiliasi dengan ISIS, Aamag News, langsung menyebut kelompok teror itu sebagai dalang.
Baca Juga
Merespons serangan tersebut, pemerintah Irak langsung bergerak cepat. Wakil Menteri Perminyakan Irak, Hamid Younis mengatakan kebakaran di kilang minyak karena serangan ISIS sudah tertangani.
"Pemadam kebakaran telah datang dan berupaya memadamkan api," sebut Younis, seperti dikutip dari New York Times, Senin (16/5/2016).
Aksi ISIS di Irak juga dikomentari Amerika Serikat. Negara yang memimpin koalisi barat untuk membasmi kelompok militan itu menyatakan gelombang serangan akan segera menghantam kelompok radikal tersebut.
"Kekhalifahan yang salah itu segera tenggelam," sebut Utusan Khusus Presiden AS untuk Koalisi Internasional anti-ISIS, Brett McGurk di Yordania.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ISIS semakin terdesak walau masih menebar teror. Namun sejumlah kota kunci di Irak yang sempat dikuasai ISIS berhasil direbut kembali.