China Umumkan 9 Jenis Tingkah Memalukan Warganya Saat Jadi Turis

Pemerintah China juga mengancam akan merekam dan menyebarkan data para turis pelanggar peraturan itu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 05 Jun 2016, 17:07 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 17:07 WIB
Berkat Foto Bugil di Pantai, Turis China Viral di Socmed
CCTVNews/Facebook

Liputan6.com, Beijing - ChinaNational Tourism Administration (CNTA) mengeluarkan 9 jenis kebiasaan dan tingkah melakukan warganya saat menjadi turis, baik di dalam maupun di luar negeri.

Otoritas itu sengaja mempublikasikan kebiasaan itu demi kebaikan warganya di masa depan dalam bertingkah laku. Selain itu, diberikan peraturan untuk menghukum para pelanggar. 

Kelakuan 'minus' warga China saat menjadi turis di antaranya adalah intervensi terhadap keamanan pesawat terbang, merusak fasilitas umum, menghina tradisi lokal, merusak artefak sejarah. Selain itu, judi-prostitusi bahkan narkoba, juga merupakan tingkah laku yang dianggap memalukan Tiongkok.

 

Para turis China itu juga kerap mengancam di muka umum, merusak lingkungan hidup, melakukan aksi tak senonoh, dan kelakuan lain yang memalukan seperti, buang air besar sembarangan.

9 jenis kelakuan itu dikeluarkan pemerintah pusat tak lama setelah Kota Shanghai mengeluarkan peraturan beretika sebagai turis. Kota itu kini tengah bersiap membuka wahana hiburan sekelas Disneyland. Pemerintah lokal tak ingin ikon barunya rusak gara-gara kelakuan turis lokal. Demikian dilansir dari Shanghaiist, Minggu (5/6/2016).

CNTA juga mengancam akan merekam data para pelanggar peraturan itu. Data tersebut akan disimpan selama 1 hingga 5 tahun dengan konsekuensi mereka tak bisa berlibur selama tingkah lakunya tak diperbaiki.

Selain itu, peraturan dari CNTA juga akan menampilkan para pelanggar di website mereka --termasuk jasa travel agen-- yang telah berbuat memalukan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian China melejit. Membuat warganya mampu berwisata bahkan keliling dunia. Namun, meningkatnya taraf hidup warga Tiongkok tak sebanding dengan kelakuan dan etiket mereka. Hal itu dianggap mencoreng muka negeri Tirai Bambu itu sendiri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya