Liputan6.com, London - Mahkota-mahkota milik Sri Baginda Ratu Elizabeth II merupakan inti koleksi perhiasan miliknya. Jumlahnya sangat banyak sehingga harus disimpan dalam ruangan seukuran arena seluncur es yang berada sekitar 12 m di bawah Istana Buckingham.
Mulai dari pita bertatah permata hingga ke mahkota bertaburan batu-batu berharga, setiap mahkota menjadi puncak dandannnya, dan masing-masing dipilih secara cermat untuk acara yang cocok.
Baca Juga
Baca Juga
Dikutip dari Daily Mail pada Senin (13/6/2016), mahkota-mahkota disajikan kepadanya di atas nampan berlapisan renda dengan monogram huruf 'M' yang dirajutkan oleh neneknya, Ratu Mary.
Advertisement
Mahkota merupakan perhiasan yang dipilih paling akhir dan ia telah mahir memasangnya di atas rambut ikal menggunakan ikatan satin atau jepit rambut.
Menurut almarhumah Putri Margaret, "Sang Ratu adalah satu-satunya orang yang dapat memasang mahkota menggunakan satu tangan sambil berjalan menuruni tangga."
1. Mahkota Oriental
Ada suatu mahkota Oriental melingkar penuh bertaburan rubi yang hanya penah dipakainya sekali saja, ketika melakukan kunjungan resmi ke Malta pada 2005. Mahkota itu dipadukan dengan kalung rubi yang dibelinya pada 1964.
Mahkota itu dirancang oleh Pangeran Albert untuk istrinya, Ratu Victoria, dengan harga 850 pound sterling pada 1853. Nilai itu setara dengan 76 ribu pound sterling masa kini (Rp 1,4 miliar). Ukurannya terbilang besar dengan lebih dari 2.600 permata dan 11 rubi.
Rubi itu tadinya dipasangi batu opal kesukaan Pangeran Albert, tapi Ratu Alexandra, yang mewarisi mahkota itu dari neneknya, menanggap batu itu membawa sial dan minta diganti.
2. Mahkota Boucheron Honeycomb
Mahkota itu diteruskan kepada Bunda Ratu ketika suaminya, George VI, naik tahta pada 1936 dan menjadi satu di antara dua mahkota favoritnya. Yang satu lagi, Boucheron Honeycomb, sekarang terlihat dipakai oleh Duchess of Cornwall. Mahkota ini dilungsurkan kepada Sang Ratu saat kematian ibunya pada 2002.
Di antara hadiah pernikahan Ratu, ada mahkota Cartier dan kalung dari Nizam di Hyderabad, yaitu suatu bangsawan India dan salah satu pengumpul perhiasan terkaya sedunia.
Mahkota itu bernilai 5 ribu pound sterling pada 1947 (setara dengan 189 ribu pound sterling masa kini, sekitar Rp 3,6 miliar) bertatahkan 1.033 butir permata dan memiliki 3 bros berbentuk mawar yang dapat dilepas.
Anehnya, walaupun demikian dermawan, Nizam tidak diundang ke pernikahan. Sang Ratu memakai hadiah ini beberapa kali dalam selang waktu 25 tahun, termasuk dalam kunjungan ke Kedubes Norwegia pada 1951. Mahkota itu rusak pada 1973 dan ia kemudian meminta Garrard, perajin perhiasan Kerajaan, untuk membuatkan mahkota baru.
Ia masih mengenakan kalung padanannya dan dipinjamkan kepada Duchess of Cambridge pada 2014.
3. Mahkota Safir
Koleksi safir Sang Ratu merupakan salah satu yang paling indah, terdiri dari 7 benda yang amat berharga, termasuk seuntai kalung, gelang, anting-anting dan 3 buah cincin. Mahkota safir George VI ini ditambahkan kemudian, dimulai oleh ayah Sang Ratu pada pernikannya di tahun 1963.
Mulanya, benda itu berbentuk kalung yang dibelikan untuk Ratu Louise di Belgia pada akhir Abad ke-19. Karena hidupnya berlumuran skandal, Louise kemudian diasingkan oleh keluarga hingga terjerumus dalam masalah parah keuangan.
Guna membayar utang, ia menjual perhiasannya, termasuk kalung itu, yang kemudian diubah menjadi mahkota. Kurang jelas bagaimana caranya mahkota itu masuk dalam penyimpanan kerajaan. Sang Ratu menggunakan mahkota ini secara teratur, misalnya dalam resepsi di sebuah hotel di London pada 1969.
4. Mahkota Kokoshnik
Salah satu koleksi Sri Ratu yang paling menarik perhatian adalah mahkota Kokoshnik bertatahkan 488 butir mutiara berwarna putih dan kuning keemasan.
Untuk membayangkan nilainya, benda itu dihadiahkan kepada Alexandra, Putri Wales, di saat perayaan ke 25 pernikahannya pada 1888 dengan nilai saat itu 4.400 pound sterling (setara degan 400 ribu poundsterling saat ini, Rp 7,5 miliar).
Mahkota itu diilhami dan dinamai menurut pemimpin tradisional Rusia. Alexandra adalah saudara perempuan Maria Ferodorovna, Tsarina Rusia yang adalah istri dari Tsar Alexander III.
Mahkota yang padat permata ini dipakai dari sejak pertengahan Abad ke-19. Benda itu kemudian diwariskan kepada Ratu Mary, menantu sang Putri, pada 1925, yang mengenakannya pada potret resmi ulang tahun ke 80 pada 1947.
Hal ini kemudian menjadi tradisi keluarga. Sri Ratu, yang diwarisi mahkota ini pada 1953, mengenakannya pada saat pelukisan untuk Yobel Emas pada 2002.
Dalam suatu resepsi di Wina pada 1968, Sri Ratu mengenakannya bersama-sama kalung Godman yang dimiliki sejak 1965.
Mahkota Rubi dan Berlian
5. Mahkota Rubi
Perancang busana kerajaan, Angela Kelly, bertugas untuk memastikan bahwa Sang Ratu hanya mengenakan rubi dengan pakaian berwarna putih, jadi gaun berwarna gading cocok sekali dengan mahkota rubi Burma pada saat gala Yobel Perak pada 1977.
Dibuat Garrard para 1973 sesuai pesanan Sri Ratu, benda itu adalah satu dari beberapa perhiasan yang bukan warisan, jadi mahkota itu dipandang mencerminkan gaya pribadinya.
Mahkota itu dipasangi dua hadiah pernikahannya, yaitu 96 butir rubi dari penduduk Burma dan permata-permata yang diambil dari mahkota Nizam dari Hyderabad. Menurut tradisi Burma, batu-batu rubi melindungi pemakainya dari sakit-penyakit.
Mahkota ini merupakan karangan mawar yang masing-masing memiliki rubi di tengahnya dan dipisashkan oleh guratan-guratan permata. Rubinya dipasang pada emas dan permata dipasang pada perak, walaupun dari jauh terlihat seperti suatu batu berharga raksasa.
Ada dugaan, mahkota itu dipesan untuk mengisi jeda dalam koleksi perhiasannya.
6. Mahkota Diamond Diadem
Mahkota yang paling tua adalah Diamond Diadem dan telah diwariskan sejak penobatan George IV pada 1821.
Mahkota ini dibuat oleh pengrajin Rundell & Bridge dan menampilkan empat salib berselang-seling dengan karangan bunga yang melambangkan bagian-bagian Inggris, yaitu mawar, bunga thistle, dan daun shamrock.
Ada 1.333 butir permata terpasang walupun pernah dikurangi 11 permata oleh Ratu Alexandra pada 1902 karena ukuran kepalanya yang lebih kecil. Bunda Ratu juga mengganti lagi ukurannya.
Keunikannya adalah karena benda itu sebenarnya dirancang supaya cocok bagi pria, sehingga lebih berat daripada kebanyakan benda dalam koleksi.
7. Mahkota Girls of Great Britain and Ireland
Pada usia yang masih cukup muda, 27, Sang Ratu mengenakan mahkota Girls of Great Britain and Ireland di dasar tangga kecil dalam Istana Buckingham pada 1953, bersama dengan kalung dari Nizam di Hyderabad.
Mahkota ini merupakan yang paling familiar, dan mendapat panggilan sayang 'mahkotanya nenek' yang diberikan keapda neneknya, Ratu Mary (dulu masih bergelar Princess Victoria Mary of Teck ) saat pernikahannya pada 1893.
Mahkota buatan Garrard itu bernilai 1600 poundsterling (setara dengan 144 ribu poundsterling masa kini, Rp 2,7 miliar) dan aslinya bertatahkan mutiara di 14 titik. Tampakan luarnya seperti sebaris anak perempuan sedang bergandengan tangan.
Mahkota ini sepertinya sering dilihat, karena Sang Ratu digambarkan mengenakannya dalam mata uang logam dan kertas. Mahkota ini diwariskan sebagai hadiah pernikahan pada 1947. Mahkota ini ringan dan nyaman sehingga bisa dipakai sebagai kalung ataupun di kepala.
Ada juga potret yang jarang tentang cincin pertunangan yang sederhana, terdiri dari permata 3 karat. Jarang terlihat karena ia mengenakan sarung tangan.
8. Mahkota Brazilian Aquamarine
Mahkota Brazilian Aquamarine merupakan kegemaran pengatur busana Angela Kelly, yang menjelaskannya 'tampil anggun tapi keren dan menenangkan."
Mahkota ini dipesan dari Garrard pada 1957 untuk dipadukan dengan kalung dan anting yang diberikan oleh presiden Brasil saat penobatannya pada 1953. Sri Ratu sangat menyenangi hadiahnya sehingga memesan mahkota untuk padanan.
Sri Ratu difoto saat jamuan kenegaraan di Moskow pada 1994 sedang mengenakan versi lebih kecil yang diduga dengan pengurangan sementara sejumlah batu pada 1957.
Advertisement
Kisah Mata-mata di Balik Mahkota
9. Mahkota Cartier Halo
Lalu ada lagi mahkota Cartier Halo yang dibuat oleh Cartier pada 1936 dari permata dan platinum. Mahkota ini merupakan hadiah kepada Putri Elizabeth dari orangtuanya.
Ada dugaan bahwa itulah mahkota Ratu yang pertama kalinya. Walaupun tidak pernah difoto mengenakannya di depan umum, ia tidak pelit meminjamkannya kepada keluarga yang lebih muda.
Setelah berpuluh tahun dalam laci, Sri Ratu meminjamkannya kepada Duchess of Cambridge pada saat pernikahan dan tampak bertengger secara ringkih di cadarnya yang berkibar.
Sewaktu muda, Putri Anne sering mengenakan mahkota ibunya, termasuk dalam kunjungan ke Selandia Baru pada 1970. Gayanya sederhana sehingga bisa dipakai dengan tata rambut bob yang dulu terkenal sekali.
Putri Margaret juga meminjam dari kakaknya untuk keperluan beberapa acara, termasuk acara foto resmi oleh jurufoto kerajaan Cecil Beaton pada 1965.
10. Mahkota Grand Duchess Vladimir
Yang paling banyak berselimut kisah mata-mata, intik dan pelarian adalah mahkota Grand Duchess Vladimir.
Mahkota ini dibuat oleh House of Boli, salah satu perajin permata tertua sedunia, untuk Maria Pavlovna, istri dari Grand Duke Vladimir di Rusia dan dipersembahkan saat hari pernikahannya pada 1874.
Ketika revolusi meletus , keluarga itu melarikan diri dan mahkotanya tertinggal hingga kemudian diselundupkan keluar Rusia oleh agen rahasia Inggris. Mahkota itu rusak dalam perjalanannya dan diperbaiki oleh Garrard yang memolesnya 'sebisa mungkin' dan mengganti dua permata yang hilang seharga 26 pound sterling 15 shilling.
Pada 1921, mahkota itu dijual oleh anak perempuan Grand Duchess kepada Ratu Mary. Beberapa tahun kemudian, mahkota itu disesuaikan untuk mengganti 15 mutiara dengan zamrud, tapi bahan lamanya disimpan sehingga bisa dipakai dengan 2 gaya. Sri Ratu diwarisi mahkota ini dari neneknya pada 1953.
Ia lebih senang mengenakan mutiara, tapi memilih penggunaan zamrud kalau sedang dipadankan dengan kalung Delhi Durbar yang menjadi miliknya pada tahun 1962.
Mahkota Grand Duchess Vladimir merupakan salah satu yang paling awet dalam koleksi Ratu sekaligus yang paling rumit hingga sekarang. Mahkota itu terbuat dari 15 susunan lonjong permata yang saling bertaut dengan liontin mutiara atau zamrud, atau tanpa keduanya.
Keseluruhan 15 bebatuan itu disimpan dalam kantong bernomor untuk mengingat posisinya pada mahkota dan perlu 1 jam untuk menggantinya. Menurut pengatur busana Angela Kelly, "Saya selalu memastikan punya waktu cukup untuk melakukannya secara tenang dan tanpa gangguan, karena tidak boleh menaruhnya dalam kantong yang salah."
11. Mahkota Cambridge Lover’s Knot
Di sini, pada 1976, Sri Ratu di AS mengenakan mahkota bermutiara yang dipadankan dengan kalung Yobel Emas Ratu Victoria. Kalungnya berasal dari 1888. Ada lengkung-lengkung bertatahkan 19 butir permata yang masing-masing membingkai liontin mutiara barok.
Mahkota Cambridge Lover’s Knot disebut sebagai kesenangan Diana, Putri Wales, walaupun ia mengeluhkannya terlalu berat, berisik karena mutiara yang bergelantungan, dan membuatnya pusing.
Mahkota ini merupakan pesanan Ratu Mary, nenek Sri Ratu, pada 1913, dan dibuat menggunakan permata yang ada dalam koleksinya. Mahkota ini merupakan salinan dari mahkota Gothic Revival berusia 200 tahun yang dimiliki oleh nenek Ratu Mary, Augusta of Hesse, yang bergelar Duchess of Cambridge.
Ketika Mary meninggal pada 1953, ia mewariskannya kepada Sri Ratu yang mengenakan secara reguler pada masa awal kekuasannya sebelum memberikannya kepada Diana sebagai hadiah pernikahan pada 1981.
Ketika Charles dan Diana bercerai, mahkota itu dikembalikan dan kemudian dipakai pada 2015 oleh Duchess of Cambridge yang baru dalam resepsi diplomatik di Istana Buckingham.
12. Mahkota Queen Mary’s Fringe
Sebagai pengantin muda pada 1947, Putri Elizabeth memadankan mahkota Queen Mary’s Fringe dengan gaun melambai oleh Norman Hartnell yang dibuat dari bahan satin duchesse gading bertatahkan 10 ribu butir mutiara.
Tapi terjadi hal yang memalukan. Sesaat sebelum ia meninggalkan Westminster Abbey, mahkotanya putus, dan pengajin kerajaan terburu-buru melakukan perbaikan darurat.
Mahkota ini dibuat 1919 oleh Garard dari kalung yang diberikan kepada Mary sebagai hadiah pernikahan dan diberikan oleh Bunda Ratu pada 1936. Mahkota ini kemudian dipinjamkan kepada Putri Elizabeth dan Putri Anne pada hari pernikahana masing-masing.
Serupa halnya dengan mahkota Kokoshnik, mahkota ini dirancang untuk terlihat seperti ratu Rusia yang sadar gaya, dengan 47 batangan permata. Mahkota gaya ini populer di paruh pertama abad 20 dan Sri Ratu diwarisi saat kematian ibunya pada 2002.
Mahkota ini dapat juga dipakai sebagai kalung, walaupun Sri Ratu hampir tidak pernah melakukannya di depan umum. Mahkota ini hanya terlihat satu kali dalam beberapa saat belakangan. Terakhir terlihat dalam kunjungan ke Trinidad pada 2009.