Liputan6.com, Zirndorf - Ledakan dilaporkan terjadi di dekat kantor imigrasi di Kota Zirndorf, dekat Nuremberg, Jerman. Koper penuh aerosol diduga menjadi sumbernya.
Juru bicara Middle Franconia Police mengatakan, ledakan dilaporkan terjadi sesaat setelah pukul 14.14 waktu setempat.
Baca Juga
Aparat yang tiba di lokasi kejadian segera memadamkan api. Kemudian, ahli bahan peledak menginvestigasi benda mencurigakan itu.
Advertisement
"Belum ditemukan bukti bahwa bahan peledak itu diledakkan dari dalam koper atau sebaliknya," kata juru bicara tersebut seperti dikutip dari Independent, Rabu (27/7/2016).
"Kemungkinannya kaleng berisi aerosol disimpan di dalam koper. Insiden ledakan tersebut kini masih diinvestigasi."
Diduga kuat ledakan tersebut tak menyebabkan bahaya. Belum ada kejadian korban luka yang dilaporkan pada aparat.
Polisi masih menyisir area untuk menemukan dua orang yang terlihat membawa koper sebelum insiden terjadi.
Saksi mata mengaku melihat dua orang. Pertama, seorang pria 'berwajah Mediterania' usia 30-an tahun yang menggunakan jumper dan celana jeans atau jin.
Lainnya adalah seorang perempuan bertubuh langsing, berusia 25 tahun, mengenakan jaket hitam dan celana jin.
Peristiwa tersebut terjadi di tengah ketegangan antara penduduk lokal Jerman dan para pendatang -- seiring meningkatnya kedatangan para pencari suaka dari Suriah dan Afghanistan.
Pada Minggu lalu, seorang pengungsi Suriah meledakkan diri di luar sebuah bar di Bavaria. Sebanyak 12 orang terluka akibatnya, bom bunuh diri itu menewaskan pelakunya.
Pada hari yang sama, seorang perempuan hamil tewas di Kota Reutlingen. Pelakunya adalah seorang pria dari Suriah.
Dan pekan lalu, seorang remaja yang datang dari Afghanistan menyerang penumpang kereta di Bavaria menggunakan kapak. Pelaku yang tewas ditembak aparat mengaku sebagai pendukung ISIS.
Serangan terburuk dilakukan seorang remaja berkewarganegaraan ganda, Jerman dan Iran. Ia menembak mati 9 orang di luar sebuah pusat perbelanjaan pada 22 Juli 2016.
Kanselir Jerman, Angela Merkel pun harus menghadapi badai kritik atas kebijakan "pintu terbuka" terhadap pengungsi yang membawa lebih dari satu juta pencari suaka ke Jerman tahun lalu.