Liputan6.com, Swiss - Pria bersenjata pisau membakar sebuah gerbong kereta api di timur laut Swiss. Mencederai beberapa orang yang ada di dalam transportasi massal tersebut, seorang anak di antaranya.
"Membuat enam orang terluka, mereka di rumah sakit dengan luka tusuk dan luka bakar," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/8/2016).
Baca Juga
Tersangka serangan pisau yang digambarkan sebagai pria Swiss berusia 27 juga dibawa ke rumah sakit, setelah insiden yang terjadi di dekat Salez di St Gallen dekat Liechtenstein.
Advertisement
Dia telah menggunakan cairan yang mudah terbakar, sebelum menyerang orang dengan pisau. Polisi mengatakan mereka tidak bisa mengecualikan kemungkinan motif teroris.
"Kami tidak bisa mengesampingkan atau menegaskan bahwa ini adalah aksi teroris," kata juru bicara polisi daerah St Gallen Bruno Metzger kepada St Galler Tagblatt Daily.
Juru bicara polisi Hanspeter Kruesi mengatakan, penyerang diduga bukan dari latar belakang imigran.
Tiga helikopter penyelamat berada di tempat kejadian. Sebuah operasi polisi utama adalah di bawah jalan.
Serangan itu terjadi sekitar pukul 14.20, ketika kereta mendekati stasiun Salez, antara kota Buchs dan Sennwald. Puluhan penumpang berada di dalam gerbong saat serangan itu.
Sejauh ini korban cedera diidentifikasi terdiri dari seorang bocah, remaja perempuan dan laki-laki berusia sekitar 17 tahun, dua perempuan berusia 34 dan 43 tahun serta seorang pria berusia 50 tahun..
Beberapa korban cedera dilaporkan dalam kondisi serius.
Polisi memperkirakan kerusakan pada kereta api mencapai 79.000 pound sterling.
Sejauh ini, negara-negara Eropa telah diperingatkan untuk waspada terhadap pelaku serangan tunggal. Terlebih setelah serangkaian insiden serangan baru-baru ini.
Bulan lalu, seorang pencari suaka Afghanistan menyerang penumpang pada kereta di negara bagian Jerman, Bavaria dengan kapak. Empat orang terluka dalam peristiwa tersebut.
ISISÂ kemudian mengklaim serangan itu, merilis sebuah video dari penyerang yang ditembak mati oleh polisi saat ia melarikan diri.