Luzio, WNI Sopir Uber AS Berpenghasilan Rp 100 Juta/Bulan

Luzio juga pernah menjadi sopir taksi ketika tinggal di Sydney, Australia, untuk melanjutkan sekolah.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Agu 2016, 08:23 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 08:23 WIB
Luzio Poerbonegoro, sopir Uber di salah satu negara bagian Amerika Serikat. (VOA News)
Luzio Poerbonegoro, sopir Uber di salah satu negara bagian Amerika Serikat. (VOA News)

Liputan6.com, Washington DC - Luzio Poerbonegoro adalah seorang pengemudi layanan panggilan kendaraan Uber asal Indonesia yang berdomisili di Washington DC, Amerika Serikat.

Selain menjadi sopir Uber, warga negara Indonesia (WNI) ini juga melakukan dua pekerjaan lain, yaitu sebagai loper koran dan melayani permintaan terkait TV kabel.

"Saya part time di Uber karena waktunya fleksibel. Enaklah untuk kerjanya, saya sudah setengah tahun jadi sopir Uber," katanya pada VOA Indonesia yang Liputan6.com kutip Rabu (24/8/2016).

Sebelumnya, Luzio juga pernah menjadi sopir taksi ketika tinggal di Sydney, Australia, untuk melanjutkan sekolah.

"Saya karena senang ngobrol ya, jadi saya paling senang kalau dapat penumpang yang suka ngobrol juga, tentang politik, tentang macem-macem-lah ya, itulah yang saya utamakan. Jadi makanya saya senang kerja di Uber ketemu orang baru," kata Luzio.

Luzio yang sudah 12 tahun menetap di Silver Spring, negara bagian Maryland ini, mengatakan bahwa menjalani tiga pekerjaan tidak membuatnya kewalahan karena semuanya bisa dijalaninya secara part time hingga waktu yang dimilikinya sangat fleksibel.

"Justru lebih enak, lebih banyak sama keluarga, karena kan waktunya kita bisa atur sendiri. Jadi saya bisa kapan saja pulang, kadang-kadang saya lagi Uber, istri telepon, harus pulang nih, ada ini ada ini. Saya pulang langsung, karena saya enggak perlu bilang 'bos saya mau pulang'. Enggak perlu, karena bosnya saya sendiri," katanya.

Luzio juga mengakui bahwa ia tak pernah membayangkan sebelumnya akan bekerja sebagai sopir taksi atau loper koran selama di Amerika. Ia menyebut, dirinya hanya memanfaatkan kesempatan yang ada selama dirinya masih mampu bekerja.

"Sebenarnya di Amerika ini kalau kita mau kerja, apa aja bisa dan gampang ya. Cuma mereka kan kadang-kadang suka malas dan enggak tahu selanya saja. Yang penting disiplin, disiplin sama waktu, terus ulet, yang terutama kita jangan malas-lah," katanya.

Walau melelahkan, Luzio mengaku menikmati ketiga pekerjaannya di salah satu negara bagian Amerika ini. Menurut dia, dari semuanya itu ia mampu mendapatkan penghasilan yang lebih dari cukup setiap bulannya, yaitu sekitar US $7 ribu hingga 8 ribu, atau sekitar Rp 100 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya