Liputan6.com, Dhaka - Penyelidikan insiden penyanderaan di sebuah kafe Bangladesh, Holey Artisan Bakery masih berlanjut. Polisi setempat pun melapor bahwa mereka sudah menemukan 'sarang' tempat persembunyian 'otak' serangan tersebut.
"Polisi telah menyerbu tempat persembunyian dekat Dhaka, dan menewaskan seseorang diduga 'dalang' serangan kafe bulan lalu yang menewaskan 22 orang," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Sabtu (27/8/2016).
Polisi mengatakan pria yang diduga kuat sebagai perencana serangan itu adalah pria keturunan Bangladesh-Kanada, Tamim Chowdhury. Tiga tersangka militan lainnya tewas dalam penggerebekan tersebut.
Advertisement
"Tamim Chowdhury sudah mati," kata perwira senior polisi, Sanwar Hossain.
Penggerebekan pada hari Sabtu itu terjadi di Naraynganj, di pinggiran Dhaka.
"Dia adalah ... dalang serangan dan pemimpin JMB (Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh/Jamayetul Mujahideen Bangladesh atau JMB)," imbuh Hossain.
"Polisi sebelumnya terlibat dalam baku tembak selama satu jam dengan ekstremis di Paikpara di Narayanganj, 25 km (16 mil) selatan Dhaka," tambah dia.
Chowdhury kembali ke Bangladesh dari Kanada pada tahun 2013.
Insiden penyanderaan di kafe Bangladesh itu terjadi pada 1 Juli, saat itu militan memasuki Holey Artisan Bakery di Dhaka. Mereka lalu menyandera para pengunjung selama 12 jam sebelum polisi menyerbu kafe, menewaskan lima militan yang beraksi.
Sebanyak 20 sandera dan dua petugas polisi tewas dalam serangan, yang terburuk dalam sejarah negara itu.
Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun pemerintah membantah klaim tersebut, mengatakan itu adalah ulah militan domestik dari kelompok Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB).