Liputan6.com, Vatikan - Di depan 100 ribu orang yang berkumpul di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus menobatkan Bunda Teresa sebagai Santa atau Orang Kudus.
Pemimpin Takhta Suci Vatikan itu menekankan, di balik sosoknya yang mungil, Bunda Teresa memiliki kekuatan luar biasa untuk mengasihi orang-orang yang terpinggirkan, kaum termiskin dari yang paling miskin, sehingga menjadi ikon bagi Gereja Katolik.
"Bawalah senyumnya selalu di dalam hati kita," kata Paus Fransikus, seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (4/9/2016).
Baca Juga
Advertisement
"Sebagai penghormatan bagi Tritunggal Mahakudus ... kita mendeklarasikan dan menobatkan Beata Teresa dari Kolkata menjadi Santa. Namanya ada di jajaran para Orang Kudus, dan seperti itulah ia seharusnya dihormati oleh semua gereja," kata Paus Fransiskus dalam Bahasa Latin.
Paus asal Argentina itu menambahkan, Bunda Teresa menghabiskan hidup yang dianugerahkan padanya untuk 'membungkuk' di depan mereka yang tersisihkan, orang-orang yang dibiarkan mati di pinggir jalan -- agar mereka bisa merasakan martabat yang sejatinya dianugerahkan Tuhan pada setiap insan.
Sebaliknya, Bunda Teresa bisa mempermalukan orang-orang paling berkuasa di dunia.'
"Ia membuat suaranya didengar oleh mereka yang berkuasa atas dunia, sehingga mereka menyadari kesalahannya, kejahatan berupa kemiskinan yang mereka ciptakan sendiri."
Paus Fransiskus kemudian menambahkan, Bunda Teresa selalu berkata, "mungkin aku tak bisa bicara dalam bahasa mereka, tapi setidaknya aku bisa memberikan senyuman."
"Marilah kita membawa senyumannya di dalam diri kita dan memberikannya pada siapapun yang kita temui dalam perjalanan ini, terutama bagi mereka yang menderita."
Tepuk tangan membahana bahkan sebelum Paus Fransiskus selesai mengumumkan ritus kanonisasi pada awal Misa.
Di depan ribuan orang yang berkumpul, yang beragama Katolik atau memiliki kepercayaan lain, Paus mencela mereka yang memilih untuk memalingkan muka dari kemiskinan dalam segala bentuk.
"Memilih untuk memalingkan muka dari mereka yang kepalaran, menderita penyakit, orang-orang yang tereksploitasi, itu adalah dosa besar. Dosa modern, dosa yang dilakukan pada hari ini."
Bunda Teresa wafat pada 1997 dan dibeatifikasi -- langkah pertama menjadi seorang Santa -- pada 2003 setelah 'keajaiban penyembuhan' pertamanya terhadap seorang perempuan yang menderita tumor diakui gereja.
Setahun setelah wafatnya, seorang biarawati menempatkan medali aluminium yang diberkati oleh Bunda Teresa ke tubuh seorang perempuan India yang memiliki tumor yang disebabkan oleh kanker ovarium.
Wanita sakit tersebut, Monica Besra, mengklaim cahaya terang tiba-tiba dari kalung dan dia langsung sembuh.
Paus Yohanes Paulus II ingin segera mendeklarasikan Bunda Teresa sebagai orang kudus tanpa melalui proses beatifikasi. Namun langkah itu ditentang sejumlah kardinal.
Lalu, keajaiban kedua terjadi pada seorang pria yang sembuh dari infeksi otak -- yang akhirnya melancarkan jalan bagi kanonisasi.
Marcilio Haddad Andrino dan istrinya, Fermanda Nascimento Rocha, mengatakan mereka menerima peninggalan dari Bunda Teresa itu pada 2008, setelah ia divonis infeksi otak akibat virus.
"Saya meminta Bunda untuk menyembuhkan Marcilio jika itu adalah kehendak Tuhan. Seandainya tidak, bawalah ia ke rumah Bapa untuk merasakan belaian-Nya," kata Rocha.
Rocha menambahkan, ia berdoa dengan segala kekuatan yang dimilikinya. Hari itu, Andrino disembuhkan. Keajaiban itu juga diakui Paus Fransiskus.
Kini Gereja Katolik memiliki lebih dari 10.000 orang kudus, termasuk 29 santa atau santo yang ditasbihkan oleh Paus Fransiskus.
Berikut detik-detik kanonisasi Bunda Teresa :