Liputan6.com, Ottawa - Seorang pegawai perusahaan logam mulia pemerintah Kanada (Royal Canadian Mint, RCM) ditengarai menyelundupkan emas senilai 180 ribu dolar Kanada (Rp 1,79 miliar) dari dalam gedung dengan tingkat pengamanan berlapis.
Ia menggunakan cara lama. Logam mulia itu dimasukkan dalam lubang duburnya lalu ia melenggang keluar dari gedung the Mint—julukan bagi RCM.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Ottawa Citizen pada Kamis (22/9/2016), sidang pidana terhadap Leston Lawrence (35) dari Barrhaven dimulai pada Selasa lalu di pengadilan Ottawa.
Hakim Peter Doody menunda pengambilan putusan hingga 9 November 2016 terhadap dakwaan berlapis, termasuk penyelundupan demi bayaran, pencurian, pencucian hasil kejahatan, kepemilikan barang curian, dan pelanggaran kepercayaan.
Kasus ini juga mengungkap tentang cara pengamanan dalam gedung Mint, yang menjadi penghasil jutaan dolar koin emas setiap tahunnya bagi pemerintah.
Pengacara pembela bernama Gary Barnes mengatakan bahwa kasus ini merupakan sekumpulan bukti bersyarat, bukan mutlak.
Katanya, “Yang Mulia, ini adalah Royal Canadian Mint dan orang tentunya diduga ada pengamanan tertinggi yang bisa dibayangkan. Tapi emas berserakan begitu saja dalam ember-ember.”
Begitulah, ternyata bukan pihak Mint yang membongkar dugaan pencurian ini, tapi seorang teller bank.
Seperti dilaporkan kepada Pengadilan, Lawrence beberapa kali membawa secuil emas berbentuk bundar seukuran kue, lalu dibawa ke Ottawa Gold Buyers di pertokoan Westgate Shopping Centre.
Cuilan yang diistilahkan 'puck' ini biasanya seberat 210 gram dengan taksiran harga 6.800 dolar Kanada (Rp 67,7 juta), tergantung fluktuasi harga emas di pasaran. Ia kemudian menyetorkan cek pembayaran ke Royal Bank di pertokoan yang sama.
Suatu hari, seorang teller menjadi curiga dengan banyaknya cek bernilai besar dari Ottawa Gold Buyers yang disetorkan, apalagi ada permintaan Lawrence untuk mengirim uang ke luar negeri.
Ia kemudian mengamati bahwa pemilik rekening bekerja di Mint. Kecurigaan bermula di sini.
Pihak keamanan mendapat laporan, lalu ke polisi (Royal Canadian Mounted Police, RCMP) yang memulai penyidikan. Berdasarkan surat perintah penggeledahan, polisi menemukan empat keping 'puck' dalam kotak penyimpan (safety deposit box) milik Lawrence.
Menurut catatan pengadilan, ada 18 keping 'puck' telah dijual antara 27 November 2014 hingga 12 Maret 2015. Bersama dengan sejumlah kepingan lain, keseluruhan nilai curiannya adalah 179.015 dolar Kanada (Rp 1,78 miliar).
Pembelaan dalam sidang mengungkapkan hal penting. Pemerintah tidak bisa secara pasti menentukan bahwa emas yang ada pada Lawrence berasal dari Mint. Apalagi, tidak ada laporan emas hilang di sana.
Tapi, pihak pemerintah berhasil menunjukkan bahwa keping-keping 'puck' itu tepat sekali dengan suatu sendok celup khas yang hanya ada dalam gedung Mint dan tidak dijual di manapun.
Lalu, bagaimana emas tersebut bisa keluar? Ternyata setiap membawa emas, detektor logam dari "daerah aman" memang berbunyi ketika Lawrence melewatinya, tapi wajar untuk pegawai yang memiliki implan logam di tubuh.
Prosedur diikuti dengan pemeriksaan manual dan ia selalu lolos. Dalam locker miliknya dilaporkan ditemukan vaseline. Pengadilan juga membuktikan bahwa 'puck' bisa disorongkan ke dalam anus tanpa bisa dicari secara manual.