Liputan6.com, Ningbo - Seorang bayi di Ningbo, China, sedang menjalani operasi pengurangan jari. Hal itu dilakukan karena ia lahir dengan 15 jari tangan dan 16 jari kaki, atau dalam dunia media disebut polidaktili--kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlahnya lebih dari lima.
Bayi yang dipanggil dengan Yuanyuan itu total memiliki 31 jari, namun ia tak memiliki jempol. Saat ini dokter tengah menjalani operasi untuk mengurangi kelebihan jari dan membentuk ulang bagian tubuh tersebut karena memiliki bentuk tak simetris.
Baca Juga
Berdasarkan sejumlah laporan, ibu Yuanyuan juga lahir dengan kondisi serupa, yakni memiliki enam jari di setiap telapak tangan dan kakinya.
Advertisement
Menurut keterangan dokter, operasi itu akan membutuhkan waktu lama, baik dalam melakukan tindakan maupun proses penyembuhan.
Meski prosedur medis itu membutuhkan biaya besar, namun pihak rumah sakit memutuskan untuk memangkas ongkosnya.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (23/9/2016), dokter Xu Jihai dari No 6 Ningbo Hospital mengatakan bahwa operasi tersebut terdiri dari tiga tahap. Pertama, jari kaki Yuanyuan akan dikurangi dan memastikan bahwa ia dapat berjalan.
Setelah prosedur pertama selesai, dokter akan melanjutkan membuat ibu jari buatan dan mengurangi jari tangan. Terakhir, tim medis akan membentuk ulang jari Yuanyuan.
Saat ini dokter telah menyelesaikan tahap pertama.
Kondisi Yuanyuan bukanlah kasus pertama yang terjadi di China. Pada Mei lalu, dilaporkan bahwa seorang bayi juga lahir dengan 15 jari tangan dan 16 jari kaki.
Bayi laki-laki tersebut, Honghong, juga berasal dari Provinsi Hunan dan memiliki dua telapak di setiap tangannya serta tak memiliki ibu jari.