Top 3: Korut Dilanda Banjir, Korsel Enggan Kirim Bantuan

Korea Selatan merasa sia-sia mengirim bantuan kepada Korea Utara karena menilai hal tersebut akan dimanfaatkan oleh Kim Jong-un.

oleh Andreas Gerry TuwoAlexander LumbantobingCitra DewiNurul Basmalah diperbarui 24 Sep 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2016, 09:00 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana tak jua mampu meredakan ketegangan antara dua negara tetangga, Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut). Sebut saja musibah banjir yang dialami Korut baru-baru ini di mana terdapat sejumlah korban tewas.

Pihak Korsel disebut enggan memberikan bantuan karena berbagai alasan. Artikel tentang Korsel yang menolak memberikan bantuan kepada Korut ini menjadi incaran pembaca kanal Global Liputan6.com edisi Minggu (24/9/2016) pagi.

Dua artikel lainnya yang juga menjadi sorotan pembaca adalah sejumlah trik yang digunakan CIA untuk melumpuhkan musuh dan 10 'penelitian gila' yang meraih Ig Nobel.

Berikut Top 3 Global Selengkapnya:

1. Korsel Tak Kirim Bantuan Meski Banjir Renggut 138 Warga Korut

Banjir Landa Korut, 40 Tewas (Reuters)

Banjir bandang menerjang Korea Utara. Namun, negara tetangganya Korea Selatan memastikan tak akan mau memberi bantuan.

Menurut Menteri Unifikasi Korea, Korsel Jeong Joon-Hee, ada alasan khusus kenapa mereka tak mau memberikan bantuan. Hal ini terkait ketakutan mereka atas sikap yang akan diambil Kim Jong-Un jika bantuan dari luar masuk ke Korut.

"Jika Seoul memberikan bantuan, Kim Jong-Un akan mengklaim bantuan itu," sebut Jeong, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat 23 September 2016.

"Di bawah situasi ini, saya mungkin dapat merasa, bantuan dari luar akan sia-sia," sambung dia.

Sikap Korsel itu, sudah diduga sebelumnya. Pasalnya, belum lama ini Kementerian Unifikasi Korea, tak mau berdiskusi dengan beberapa LSM terkait bantuan ke Korut.

Jeong menjelaskan, alasan mereka menolak sangat berdasar. Sebab, walau di tengah bencana Jong-Un melancarkan, uji coba rudal.

Selanjutnya...

2. PSK hingga Racun, Ini 10 Cara CIA 'Lumpuhkan' Musuh

kantor Pusat Central Intelligence Agency (CIA). (sumber: Pinterest)

Pada awal 1950-an, CIA memulai sebuah program yang disebut MK-ULTRA. Projek tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap kemajuan kemampuan mata-mata Uni Soviet, kini Rusia.

Agensi intelijen itu menyelidiki apakah Lysergic acid diethylamide (LSD) -- obat yang terkenal dengan efek psikologinya -- bisa digunakan untuk pengendalian pikiran.

Keberadaan MK_ULTRA sendiri lumayan dikenal, namun tidak ada yang tahu seberapa gilanya detail pelaksanaan projek tersebut.

Agen CIA melakukan hal yang sangat edan dengan percobaan LSD mereka. Tidak jelas apakah mereka mendapatkan sesuatu yang menjadi tujuan mereka dalam percobaan itu.

Tapi sejarah mencatat ada setidaknya 10 percobaan gila yang dilakukan CIA untuk menguji keefektifan LSD, seperti dikutip dari Listverse.com, Jumat 23 September 2016.

Selanjutnya...

3. 10 'Penelitian Gila' yang Raih Penghargaan Ig Nobel

Tom Thwaites merupakan pria asal Inggris peraih Ig Nobel (Tim Bowditch)

Seorang pria Inggris yang tinggal di Pegunungan Alpen dan mencoba hidup seperti kambing selama tiga hari, menjadi peraih salah satu kategori Ig Nobel.

Pria bernama Tom Thwaites itu memiliki prostesis atau bagian tubuh buatan yang membuatnya dapat berjalan seperti hewan berkaki empat. Lalu, apakah Ig Nobel itu?

Seperti dilansir Wikipedia, Ig Nobel merupakan sebuah parodi penghargaan Nobel yang mengkhususkan pada hasil penelitian yang awalnya membuat masyarakat tertawa namun akhirnya membuat mereka berpikir dan kritis.

Ig Nobel yang tak sepopuler Nobel asli itu terinspirasi oleh majalah sains humor Annals of Improbable Research. Setiap tahun, penghargaan itu diselenggarakan di Harvard University, Amerika Serikat.

Pada tahun ini, Ig Nobel tak hanya diraih oleh Tom Thwaites. Sejumlah penelitian 'konyol' lain seperti mempelajari kepribadian bebatuan juga meraih penghargaan.

Selanjutnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya