Liputan6.com, Bangkok - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej berpulang pada Kamis, 13 Oktober 2016 pukul 15.52 waktu setempat, pada usia 88 tahun.
"Yang Mulia telah berpulang dalam damai di Rumah Sakit Siriraj," demikian bunyi berita duka yang disampaikan pihak Kerajaan Thailand, seperti dikutip dari BBC.
Bhumibol Adulyadej adalah penguasa monarki paling lama di dunia. Memerintah selama 70 tahun, Bhumibol Adulyadej menjadi figur penting di Negeri Gajah Putih, yang dianggap sebagai simbol stabilitas dan penyeimbang di tengah konflik yang kerap terjadi.
Selain mewariskan takhta, yang menurut PM Thailand Prayut Chan-ocha, akan diserahkan pada putra mahkota Maha Vajiralongkorn -- sang raja juga meninggalkan banyak harta.
Pada 2008, Bhumibol Adulyadej bahkan dinyatakan sebagai raja terkaya di dunia versi majalah Forbes. Kekayaan Bhumibol ditaksir mencapai US$ 35 miliar.
Pundi-pundi hartanya kala itu melebihi yang dimiliki pemimpin Abu Dhabi, Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan, Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz, dan Sultan Haji Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.
Bagaimana dengan kondisi kekayaannya saat meninggal dunia?
Advertisement
Berikut tiga fakta soal harta warisan Raja Bhumibol Adulyadej yang disarikan dari situs International Business Times.
1. Raja terkaya
Raja Bhumibol Adulyadej adalah salah satu penguasa monarki terkaya di dunia. Kekayaannya saat ini diperkirakan mencapai US$ 30 miliar hingga US$ 40 miliar.
Meski sulit mengetahui secara pasti berapa jumlah kekayaan sang raja, sejumlah perkiraan yang dikeluarkan secara beberapa tahun menjurus ke kisaran tersebut.
2. Kekayaan Properti
Sebagian kekayaan Bhumibol Adulyadej berupa kepemilikan properti. Kerajaan memiliki sejumlah real estate premium di Bangkok dan wilayah tengah Thailand.
Sejumlah lahan dan properti disewakan ke pihak lain. Sang raja memiliki area 3.320 hektare di pusat Kota Bangkok dan 13.200 hektare lainnya di seluruh negeri.
Hanya 7 persen dari lahan yang sepenuhnya disewakan secara komersial -- yang menurut Forbes -- menghasilkan uang sekitar US$ 80 juta pada pada 2010.
Advertisement
3. Investasi Berlimpah
Bhumibol Adulyadej juga memiliki sejumlah investasi berharga. The Crown Property Bureau (CPB), yang mengelola properti dan aset raja, memiliki 23 persen saham di Siam Commercial Bank -- bank terbesar di Thailand yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 23 miliar pada 2013.
CPB juga memiliki 32 persen saham grup Siam Cement, perusahaan industri bernilai US$ 12,6 miliar.
Catatan dan perkiraan menunjukkan, kepemilikan tersebut memungkinkan CPB mengumpulkan US$ 290 juta pada 2009 -- ketika kondisi perekonomian Thailand sedang bergejolak.
Lembaga tersebut tak membuka jelas berapa pendapatan yang masuk, atau menyebut ke mana saja uang tersebut dibelanjakan.
Kementerian Luar Negeri Thailand bersikukuh, aset tersebut bukan lah kekayaan pribadi sang raja.
Meski memiliki kewenangan atas harta berlimpah, Raja Bhumibol adalah sosok yang sederhana, yang memiliki prinsip ekonomi 'asal cukup' -- gagasan kesederhanaan dan kemandirian yang disarikan dari ajaran Buddha.