Liputan6.com, New York City - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, terpilih menjadi presiden baru Amerika Serikat. Ia mengungguli rivalnya, Hillary Clinton, dengan memperoleh 289 electoral votes, dari 270 suara yang dibutuhkan untuk menang.
Sebelum terjun ke dunia politik, Trump dikenal sebagai seorang pebisnis sukses asal New York. Ia merupakan ketua dan presiden The Trump Organization, yakni perusahaan besar yang bergerak di bidang properti.
Selain itu, sosoknya dikenal melalui reality show fenomenal asal Amerika Serikat, The Apprentice.
Advertisement
Dengan segala kesuksesan tersebut, ternyata Trump telah memulai kerja kerasnya dengan memegang perusahaan besar ketika dirinya masih berusia 25 tahun.
Tak hanya Trump saja yang telah membangun jalan kesuksesan di usia tersebut. Dikutip dari Business Insider, Rabu (9/11/2016), berikut yang dilakukan 12 tokoh sukses dunia ketika berusia 25 tahun.
Dari Donald Trump hingga Steve Jobs
1. Donald Trump
Pada usia 25 tahun, Donald Trump yang kala itu menjadi pengembang real-estate muda diberi kendali oleh perusahaan ayahnya, Elizabeth Trump & Son, yang kemudian ia ganti menjadi Trump Organization.
Setelah memegang kendali perusahaan besar itu, Trump segera terlibat dalam proyek-proyek pembangunan besar di Manhattan.
2. Hillary Clinton
Hillary Clinton menerima gelar sarjana hukumnya di Yale Law School pada 1973. Tak lama setelah itu, kekasih yang telah bersamanya selama dua tahun, Bill Clinton, melamarnya. Namun perempuan kelahiran 1947 itu menolaknya.
Pada tahun yang sama, Hillary mulai bekerja di Yale Child Study Center. Artikel ilmiah pertamanya, “Children Under the Law” diterbitkan di Harvard Educational Review, ketika ia berusia 25 tahun.
3. Steve Jobs
Pada akhir trading pertama di bulan Desember 1980, Apple Computer memiliki nilai pasar US$ 1,2 miliar. Hal itu mendadak sontak membuat tiga pendirinya menjadi orang yang sangat kaya, di mana Setve Jobs yang kala itu berusia 25 tahun menjadi salah satunya.
Kepada penulis biografi Walter Isaacson, pada waktu itu Jobs berjanji untuk tak membiarkan uang merusak hidupnya.
Advertisement
Dari CEO Amazon hingga JK Rowling
4. Jeff Bezos
Pada usia 24 tahun, pendiri dan CEO Amazon itu bekerja di Bankers Trust untuk mengembangkan perangkat lunak revolusioner untuk lembaga perbankan pada waktu itu.
Dua tahun kemudian, Bezos menjadi wakil presiden termuda perusahaan tersebut.
5. JK Rowling
Rowling berusia 25 tahun ketika dirinya mendapatkan ide untuk menulis kisah Harry Potter saat keretanya mengalami penundaan keberangkatan selama empat jam pada 1990.
Dia mulai menulis buku Harry Potter pertama pada malam harinya. Namun ia membutuhkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Ketika bekerja sebagai sekretaris untuk Amnesty International di London, Rowling dipecat karena terlalu banyak melamun tentang Harry Potter.
Dengan menggunakan uang pesangon yang didapatkannya, Rowling mampu fokus untuk menulis hingga membutuhkan lima tahun untuk menyelesaikannya.
6. Ralph Lauren
Mantan CEO brand fashion kenamaan dunia Ralph Lauren, terakhir dengan nama Ralph Lifshitz di Bronx, New Yotk. Namun, ia mengubah namanya saat berusia 15 tahun.
Ralph kemudan belajar bisnis di Baruch Colleger dan bergabung dengan militer AS hingga usia 24 tahun dan memutuskan untuk bekerja di Brooks Brothers.
Pada usia 26 tahun, Ralph memutuskan untuk merancang dasi bergaya Eropa, yang akhirnya membuat dirinya memiliki kesempatan dengan Neiman Marcus. Tahun berikutnya, ia meluncurkan label fashion "Polo".
Dari Pendiri SpaceX hingga Facebook
7. Elon Musk
Sebelum berumur 25 tahun, Musk keluar dari program PhDnya di Stanford University untuk meluncurkan perusahaan internetnya, Zip2, yang menyediakan petunjuk bisnis dan peta.
Compaq kemudian membeli perusahaan tersebut seharga US$ 307 juta empat tahun kemudian. Musk menggunakan uang tersebut untuk meluncurkan perusahaan startup berikutnya, PayPal. Kini gurita usahanya bahkan menjalar hingga angkasa luar, yaitu lewat Space X.
8. Marissa Mayer
Saat berusia 24 tahun, Mayer menjadi karyawan ke-20 Google dan menjadi insinyur pertama perusahaan tersebut. Ia tetap bekerja di Google selama 13 tahun sebelum pindah perusahaan dan menjadi CEO Yahoo.
"Selama interview-ku, pada April 1999, Google merupakan perusahaan dengan tujuh karyawan. Aku tiba dan diwawancara di meja tenis meja yang juga merupakan meja konferensi perusahaan..." ujar Mayer kepada VMAkers.
9. Mark Zuckerberg
Zuckerberg telah bekerja keras selama lima tahun untuk mengembangkan Facebook ketika ia berusia 25 tahun. Pada tahun itu, 2009, perusahaan itu mendapatkan keuntungan untuk kali pertama dengan pengguna sebanyak 300 juta orang.
Pria kelahiran New York itu pun merasa senang. Namun ia berkata bahwa hal tersebut hanya awal. "Cara kita berpikir tentang ini adalah kita memulai tujuan kita untuk menghubungkan semua orang," tulis Zuckerberg di Facebook.
Tahun berikutnya, ia dijuluki "Person of The Year" oleh majalah Time.
Advertisement
Dari CEO Starbucks hingga Google
10. Howard Schultz
Setelah lulus dari Northern Michigan University, Schultz bekerja sebagai salesman untuk Xerox. Keberhasilannya di sana membuat perusahaan pembuat mesin kopi asal Swedia bernama Hammarplast merekrut dia pada usia 26 tahun.
Ketika bekerja untuk perusahaan itu, ia menemukan outlet Starbucks pertama di Seattle dan melanjutkan untuk bergabung dengan perusahaan itu pada usia 29 tahun.
11. Oprah Winfrey
Menurut Huffington Post, Oprah dipecat dari acara berita televisi di WJZ-TV Baltimore pada 1977 ketika ia berusia 23 tahun. Pada tahun berikutnya, ia direkrut untuk menjadi co-host acara talk show lokal "People Are Talking". Ketika ia di sana, Oprah juga membawakan acara versi lokal "Dialling for Dollars".
Winfrey tetap berada di Baltimore hingga ia berusia akhir 20-an. Kemudian, ia pindah ke Chicago pada 1983 untuk membawakan acara "A.M. Chicago" untuk WLS-TV.
12. Eric Schmidt
Mantan CEO Google itu menghabiskan enam tahun untuk sekolah pascasarjana di UC Berkeley dan mendapatkan gelar master dan PhD pada usia 27 tahun untuk pekerjaan awalnya di jaringan komputer dan pengelolaan pengembangan perangkat lunak yang didistribusikan.
Ia menghabiskan musim panas tersebut dengan bekerja di laboratorium Xerox PARC yang terkenal, di mana ia membantu menciptakan computer workstation. Di sana, ia bertemu dengan pendiri Sun Microsystems, di mana ia memiliki pekerjaan pertamanya di perusahaan.