Kisah Unik Perang Dunia I, Ketika Lawan Jadi Kawan untuk Sehari

Mungkin sedikit orang yang tahu bahwa kisah haru sekaligus unik pernah terjadi pada saat Perang Dunia I. Salah satunya yang berikut ini.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 03 Des 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 03 Des 2016, 11:02 WIB
Christmas truce (0)
Di tengah-tengah keganasan Perang Dunia I, dua kesatuan pasukan yang sedang berhadapan ini malah menyempatkan diri bermain bola. (Sumber The Vintage News)

Liputan6.com, Jakarta - Perang Dunia I membekas dalam ingatan karena kekejiannya. Sekitar 9 juta tentara dan 7 juta rakyat sipil kehilangan nyawa.

Perang itu sendiri dimulai pada 28 Juli 1914 dan berakhir pada 11 November 1918. Sebelumnya tidak ada perang yang sama dahsyatnya.

Pada saat itu, sekitar 65 juta orang angkat senjata dan jangkauan perang memang benar-benar mendunia, mulai dari pantai-pantai Amerika hingga dataran-dataran tinggi di Asia.

Namun demikian, ada segelintir kisah yang menjadi secercah cahaya dalam kekelaman perang.

Dikutip dari The Vintage News pada Jumat (2/12/2016), kejadian langka berlangsung pada malam Natal 1914 di Front Barat.

Saat itu, pasukan Inggris mendengar pasukan Jerman menyanyikan lagu-lagu Natal dari dalam parit persembunyian mereka. Dari kejauhan, tampak lentera dan pohon cemara kecil sebagai perlambang Natal.

Ketika malam semakin larut, pasukan Jerman menyanyikan lagu "Malam Kudus" yang bergema hingga ke daerah tak bertuan. Pasukan Inggris yang awalnya enggan akhirnya ikut bernyanyi dari kejauhan.

Saat itu diketahui menjadi gencatan senjata tak resmi di Front Barat dan dikenal dengan sebutan "Christmas Truce".

Keesokan harinya, para tentara Jerman memanggil para tentara Inggris untuk bertemu di daerah tak bertuan. Pada awalnya, pasukan Inggris curiga akan dibunuh oleh pasukan Jerman.

Namun, mereka kemudian melihat pasukan Jerman hadir di sana dalam pakaian santai, tak bersenjata, dan tak bersembunyi. Pasukan Jerman berteriak bahwa mereka tidak ingin bertempur hari itu dan lebih ingin menikmati bir.

Pasukan Inggris kagok mendengarnya dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Akhirnya, mereka sepakat untuk tidak bertempur hingga pagi berikutnya.

Pasukan Jerman dan Inggris bertemu di daerah tak bertuan dan saling berjabat tangan, bertukar cenderamata, bernyanyi bersama, berfoto bersama, dan bertukar makanan.

Pasukan Jerman dan Inggris sama-sama menguburkan korban tewas dalam pertempuran 18 Desember 1914. (Sumber Imperial War Museum)

Mereka bahkan bersama-sama menguburkan para korban peperangan dan memperbaiki parit perlindungan serta lubang persembunyian. Namun, yang paling mencengangkan, mereka kemudian melakukan pertandingan sepak bola, tim Jerman melawan tim Inggris.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya