Eks Tentara Nazi Wariskan Rp 6,6 Miliar ke Warga Desa Skotlandia

Inilah ungkapan terima kasih eks tentara Nazi kala menjadi tawanan perang di desa Comrie

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 05 Des 2016, 13:12 WIB
Diterbitkan 05 Des 2016, 13:12 WIB
Nazi legacy (0)
Heinrich Steinmeyer (Shutterstock/Tina Norris)

Liputan6.com, Comrie - Kisah ini mirip seperti kisah dalam film. Beberapa siswi sekolah di Skotlandia pada masa Perang Dunia II menjadi akrab dengan seorang tawanan yang adalah anggota pasukan Nazi Jerman.

Setelah mereka mengetahui bahwa tawanan itu tidak pernah menonton film, mereka menyelundupkan tawanan itu ke luar untuk satu hari dan mengajaknya nonton film di bioskop untuk pertama kalinya bagi tentara tersebut.

Siapa sangka, keramahan sepele seperti itu memberikan kejutan senilai hampir 400 ribu poundsterling atau sekitar Rpa 6,8 miliar bagi para penduduk Comrie di Perthshire.

Dikutip dari The Guardian pada Senin (5/12/2016), anggota Waffen SS bernama Heinrich Steinmeyer ditangkap di Prancis pada 1944 ketika masih berusia 19 tahun.

Ia kemudian menjadi tawanan perang di Cultybraggan dekat Comrie. Tawanan yang masuk dalam kategori C, yaitu Nazi garis keras, itu ditahan hingga Juni 1945 sebelum akhirnya dipindahkan ke Caithness dan kemudian Fife. Ia akhirnya dibebaskan pada 1948.

Namun demikian, setelah bebas, ia secara teratur kembali mengunjungi Comrie dan malah menjalin persahabatan di daerah itu. Pria Jerman tersebut meninggal di usia 90 tahun pada 2014. Abu jenasahnya ditebarkan di perbukitan di atas kamp tahanan.

Dua tahun kemudian, keinginannya mewarisi 384 ribu poundsterling (Rp 6,6 miliar) bagi desa itu menjadi kenyataan dan uang tersebut disumbangkan kepada wali amanah masyarakat setempat agar dipakai bagi pembangungan lokal demi kepentingan kaum lansia.

Harian Courier mengatakan bahwa sebagian surat warisan Steinmeyer berbunyi, "Saya ingin menyatakan rasa terima kasih saya kepada rakyat Skotlandia karena keramahan mereka dan kebaikan yang saya alami di Skotlandia selama pemenjaraan masa perang dan sesudahnya."

George Carson di tahun 2009. (Sumber Shutterstock/Tina Norris)

Salah satu warga yang menjadi temannya adalah George Carson. Ia meninggal dua minggu sebelum mantan tentara Nazi tersebut meninggal dunia.

Putranya yang juga bernama George mengatakan melalui acara Today di BBC Radio 4 mengatakan, "Kedengarannya seperti cerita yang sukar dipercaya, tapi benar-benar nyata. Ibu saya, bersama dengan sejumlah temannya yang semuanya siswa sekolah akademi Morrison di Crieff, menjalin pertemanan dengan Heinrich dari balik pagar kamp Cultybraggan."

"Dari salah satu obrolan, mereka menyadari bahwa Heinrich belum pernah nonton film, sehingga suatu pagi mereka memanjat menggunakan sepeda mereka. Seorang siswi membawakan seragam sekolah saudara lelakinya," lanjut Carson.

"Mereka menyelundupkan mereka ke luar dari kamp melalui pagar berantai dan pergi ke bioskop tempat pria itu pertama kalinya menonton film. Ia benar-benar terkesan dengan pengalaman itu."

Carson menceritakan bahwa dirinya dan Steinmeyer bertemu beberapa kali dan menjelaskan pria itu sebagai "seorang pria yang hebat…Kami bertemu beberapa kali dengan Comrie Development Trust pada 2008 dan meminta mereka untuk mengatur warisannya setelah meninggal."

"Ia cukup jelas dalam surat wasiatnya, yaitu agar uang itu dipakai untuk kaum lanjut usia di desa. Inilah ungkapan terima kasihnya teradap keramahan yang ditunjukkan kepadanya dalam suatu masa kehidupannya yang terbawah dan ia sekedar ingin berterima kasih kepada semuanya."

Dana itu sekarang sudah ditransfer ke dalam Heinrich Steinmeyer Legacy Fund. Sekarang ini sedang digagas cara terbaik menggunakan warisan itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya